8 Manfaat Puasa Untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung

Diposting pada

8 Manfaat Puasa Untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung

Gatrailmu.com. Di dalam penelitian ilmiah terbukti bahwa dengan puasa justru akan meningkatkan kinerja organ tubuh, sehingga sistem metabolisme tubuh menjadi semakin baik.

Berpuasa juga dianjurkan untuk orang-orang dengan kondisi sakit tertentu. Meskipun demikian, dalam keadaan penyakit tertentu, seseorang yang akan melakukan puasa harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat secara medis.

Puasa memiliki perbedaan mendasar dengan starvasi (kelaparan), meskipun sama-sama bertujuan untuk menghindari konsumsi nutrisi secara total maupun sebagian dalam jangka waktu tertentu.

Konsep puasa dalam Islam tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, akan tetapi juga menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari yang disertai dengan niat. Dengan berpuasa, maka akan diperoleh manfaat yang luar biasa, baik dari sisi jasmani, rohani, maupun sosialnya.

Baca : 6 Tips Cegah Rasa Kantuk Saat Puasa

Berikut ini adalah 8 manfaat puasa untuk kesehatan tubuh manusia.

Manfaat Puasa Untuk Kesehatan

1.  Puasa memperbaiki fungsi kerja dan regenerasi sel-sel tubuh

Pola makan yang teratur selama puasa pada saat berbuka dan sahur, dapat membantu dalam suplai asam lemak dan asam amino. Kondisi tersebut akan memberikan kesempatan kepada sel-sel baru untuk memperbaiki fungsi dan kinerjanya.

Dengan berpuasa, akan mempercepat terbentuknya kembali (regenerasi) tunas-tunas protein, lemak, kolesterol, dan fosfat serta membersihkan sel-sel lemak yang menggumpal dalam hati.

2.  Puasa meningkatkan konsentrasi dan kekuatan osmosis urine dalam ginjal

Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi penting dalam tubuh manusia. Ginjal berperan dalam proses penyaringan darah dari pengotornya, yang selanjutnya pengotor tersebut akan di ekskresi dalam bentuk urine.

Selama berpuasa, terjadi pengurangan konsumsi air dan hal ini sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi urine dalam ginjal dan meningkatkan kekuatan osmosisnya. Peningkatan kekuatan osmosis ini dapat menjadi 12.000 ml osmosis per kg air.

Berkurangnya air pada saat puasa, justru akan memberikan perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa dapat meminimalkan volume air pada darah, sehingga memacu kinerja metabolisme pembuluh darah dan fungsi kerja eritrosit (sel darah merah).

3.  Puasa menjaga keseimbangan katabolisme dan anabolisme

Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa kimia sederhana dengan energi yang lebih rendah dengan bantuan enzim.

Energi yang dihasilkan dari hasil katabolisme digunakan oleh manusia untuk beraktivitas. Sedangkan anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul kompleks.

Peristiwa tersebut memerlukan energi dari luar, selanjutnya energi itu digunakan untuk mengikat senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks.

Pada saat berpuasa, akan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme pada tubuh yang bermanfaat untuk peremajaan sel-sel tubuh, produksi glukosa, dan pemenuhan asam amino dalam darah.

Asupan nutrisi pada saat berbuka dan sahur akan tetap menciptakan kondisi tubuh yang mampu memproduksi protein esensial, seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Beberapa protein esensial tersebut sangat berperan untuk mencegah sirosis hati.

4.  Puasa meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat puasa, terjadi peningkatan jumlah limfosit dalam tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh dan menjauhkan dari penyakit yang berhubungan dengan jantung serta pembuluh darah.

Berpuasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara meremajakan kembali sel-sel darah putih yang ada pada tubuh. Pada saat berpuasa, kita masih tetap membutuhkan energi meskipun tidak dalam jumlah yang banyak.

Sumber energi selama berpuasa diambil dari glikogen yang ada di dalam hati dan lemak yang ada di dalam permukaan kulit kita.

Seiring dengan pengambilan sumber energi tersebut, maka proses pembelahan sel juga akan berjalan sempurna, baik secara mitosis maupun meiosis.

5.  Puasa membantu meningkatkan produksi sperma

Di dalam sebuah penelitian terkait tingkat kesuburan laki-laki, disimpulkan bahwa puasa bermanfaat untuk meningkatkan pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh dari kedua testis.

Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testosteron), hormoan FSH (Follicle Stimulating Hormone), dan hormon LH  (Luteinizing Hormone).

Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Pada tahap awal diperoleh penurunan hormon testosteron sehingga berdampak pada penurunan kemampuan seksual.

Akan tetapi hal ini tidak sampai mengganggu jaringan kesuburan dan hanya bersifat sementara. Beberapa hari setelah selesa berpuasa, maka hormon testosteron sebagai penghasil sperma akan meningkat pesat melebihi sebelumnya.

6.  Puasa menurunkan kadar gula darah

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa dengan berpuasa akan dapat menurunkan kadar gula darah (glukosa) para penderita diabetes. Meskipun demikian, penting untuk diperhatikan agar selama berpuasa jangan sampai terjadi hipoglikemia atau penurunan gula darah secara berlebihan.

Selama berpuasa, harus tetap dijaga agar level gula darah berada pada ambang batas yang normal. Pertimbangkan juga penggunaan insulin dan asupan makanan selama berpuasa. Cek medis perlu dilakukan dua bulan sebelum berpuasa, untuk mengantisipasi lonjakan atau penurunan glukosa pada penderita diabetes.

7.  Puasa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah

Penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Berpuasa dapat mengurangi faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu jantung koroner dan stroke.

Faktor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi (penggumpalan) dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.

Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik. Penelitian menunjukkan bahwa dengan berpuasa akan dapat mencegah berbagai faktor risiko tersebut.

8.  Puasa menurunkan adrenalin

Ketika berpuasa, akan tercipta kondisi psikologis yang teduh, tidak dipenuhi amarah, sehingga dapat menurunkan adrenalin. Pada saat marah, akan terjadi peningkatan adrenalin hingga 30 kali lipat,

Peningkatan adrenalin akan mempersempit pembuluh darah perifer, memperluas pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah, dan menambah volume darah ke jantung yang berakibat meningkatnya jumlah detak jantung.

Peningkatan adrenalin tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak, seperti jantung koroner dan  stroke.

Demikian 8 manfaat puasa untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Semoga bermanfaat.