Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang Harus Kamu Ketahui
Gatrailmu.com. Model pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran yang sudah menerapkan langkah atau pendekatan pembelajaran yang lebih luas cakupannya.
Model pembelajaran ini sering disebut sebagai pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, di dalamnya terdapat rencana-rencana dan alur sebagai petunjuk dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Baca : Mengenal Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Trianto (2015, hlm. 51) Model pembelajaran yaitu suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.” Berdasarkan beberapa pengertian di atas terlihat adanya kesamaan ciri khusus media pembelajaran yaitu adanya pola atau rencana yang sistematis.
Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
Ketiga model tersebut yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning).
Selain model pembelajaran di atas, terdapat model pembelajaran Production Based Education (PBE) yang sesuai dengan karakteristik pendidikan menengah kejuruan. Penggunaan model pembelajaran tidak dapat menerapkannya untuk semua KD/materi pembelajaran. Namun, penggunaan model pembelajaran tertentu hanya tepat untuk materi pembelajaran tertentu.
Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.. Oleh karena itu, pendidik harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD
Rambu-Rambu Model Penemuan
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut.
1. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan.
2. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan faktual, konseptual, procedural, sampai metakognitif.
3. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
4. Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning).
5. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau produk.
6. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif.
7. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta.
8. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (sintak) tersendiri. Berikut penjelasannya.
1. Model Pembelajaran Penyingkapan (penemuan dan pencarian/penelitian)
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) yaitu memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43).
Melakukan discovery melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Nama proses tersebut yaitu cognitive process. Sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
a. Sintak Model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (Stimulation)
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
3) Pengumpulan data (Data Collection)
4) Pembuktian (Verification)
5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
b. Sintak Model Inquiry Learning /Terbimbing
Inquiry Learning yaitu model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice&Wells, 2003).
Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.
Sintak/tahap model inkuiri.
1) Orientasi masalah
2) Pengumpulan data dan verifikasi
3) Pengumpulan data melalui eksperimen
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
5) Analisis proses inkuiri.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning yaitu merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan OnnSeng, 2000).
Tujuan PBL yaitu untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOT’S), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan(Norman and Schmidt).
Sintak model Problem Based Learning.
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang.
4. Melakukan tindakan strategis.
e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi
3. Model pembelajaran Project Based Learning (PJBL).
Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang berdasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi dengan melakukan kerjasama dalam upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron 2011).
Tujuan Project Based Learning yaitu meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole & Wasburn Moses, 2010).
Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning.
a. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question).
b. Mendesain perencanaan proyek.
c. Menyusun jadwal (Create a Schedule).
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project).
e. Menguji hasil (Assess the Outcome).
f. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).
4. Model Production Based Training (PBT).
Selain tiga model pembelajaran di atas, di SMK dapat menggunakan model Production Based Training (PBT) untuk mendukung pengembangan Teaching Factory pada mata pelajaran pengembangan produk kreatif.
Model Pembelajaran Production Based Training yaitu merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah pelayanan pasca produksi
Tujuan penggunaan model pembelajaran PBT yaitu untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi teknis serta kemampuan kerjasama sesuai tuntutan organisasi kerja.
Sintaks/tahapan model pembelajaran Production Based Trainning.
a. Merencanakan produk.
b. Melaksanakan proses produksi.
c. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu).
d. Mengembangkan rencana pemasaran.
Demikian model pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.