Pertanyaan yang Sering Muncul (FAQ) Seputar Struktur Kurikulum Merdeka

Diposting pada

Pertanyaan yang Sering Muncul (FAQ) Seputar Struktur Kurikulum Merdeka

Gatrailmu.com. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul (FAQ) seputar Struktur Kurikulum Merdeka.

FAQ Struktur Kurikulum Merdeka ini berisi pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban untuk menjelaskan hal-hal yang sering ditanyakan terkait Struktur Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Kurikulum Merdeka memberikan titik tekan fokus kepada peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik menjadi sentral utama penerima manfaat kebijakan kurikulum ini.

Pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan untuk mengakomodir keberagaman. Model penilaian autentik-komprehensif yang mengakomodir beragam kecerdasan, menghargai bakat, minat dan sisi kemanusiaan lain terus dikembangkan.

Hasil evaluasi dan penilaian tidak lagi terfokus kepada capaian kognitif, tapi harus bisa menggambarkan profil kemanusiaan yang mencakup beragam kecerdasan. Dengan perspektif ini, maka peserta didik yang berprestasi bukan lagi tunggal.

Berikut pertanyaan yang sering muncul (FAQ) seputar Struktur Kurikulum Merdeka selengkapnya.

Pertanyaan yang Sering Muncul (FAQ) Seputar Struktur Kurikulum Merdeka
Pertanyaan yang Sering Muncul (FAQ) Seputar Struktur Kurikulum Merdeka

Bagaimana bentuk struktur kurikulum dengan penerapan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.

Selain itu, terdapat penyesuaian dalam pengaturan mata pelajaran yang secara terperinci dijelaskan dalam daftar tanya jawab per jenjang.

Apakah ada perubahan jam pelajaran dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka?

Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2 kegiatan pembelajaran: (1) pembelajaran intrakurikuler dan (2) projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Jadi, jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun, selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila.

Apakah perubahan struktur kurikulum ini berdampak pada jam mengajar guru?

Tidak berpengaruh, projek tetap dihitung sebagai beban mengajar guru.

Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum?

Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga metode, yaitu:

a. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menentukan Capaian Pembelajaran (CP) untuk muatan lokal yang kemudian dapat dipetakan ke dalam mata pelajaran lainnya.

b. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Sebagai contoh, projek dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dapat dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut, dan sebagainya.

c. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan mapel khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kemaritiman, kepariwisataan, dan sebagainya sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Di dalam hal satuan pendidikan membuka mata pelajaran khusus muatan lokal, beban belajarnya maksimum 72 JP per tahun atau 2 JP per minggu.

Apakah satuan pendidikan yang telah menerapkan SKS dapat menggunakan Kurikulum Merdeka?

Satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka dan tetap menggunakan SKS, dengan tetap merujuk pada Capaian Pembelajaran (CP) yang ada.

Baca :

Demikian beberapa pertanyaan yang sering muncul (FAQ) seputar Struktur Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan