Literasi Sekolah : Komponen, Tujuan, Prinsip, Strategi, dan Tahapannya
Tutorilmu.id. Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS atau gerakan literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara.
GLS atau Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Kegiatan Literasi sekolah yang dilakukan rutin setiap hari bertujuan untuk menstimulasi siswa agar mampu mengembangkan keterampilan berbahasanya; menyimak, menulis, membaca dan berbicara.
Baca Perpustakaan Sekolah Sebagai Media Pembelajaran
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kegiatan literasi kelas dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran inti dimulai.
Istilah literasi dalam bahasa latin, yaitu sebagai literatus yang artinya orang yang belajar. Gerakan Literasi Sekolah merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk membudayakan membaca dan menulis.
Komponen Literasi Informasi
Literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis, akan tetapi mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Pada abad ke 21 ini, keterampilan tersebut dinamakan dengan literasi informasi. dilansir dari amongguru.com, terdapat lima komponen dalam literasi informasi, sebagai berikut.
1. Literasi Dasar(Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan(Library Literacy), yaitu kemampuan lanjutan untuk dapat mengotimalkan keberadaan perpustakaan.
3. Literasi Media(Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik, dan media digital.
4. Literasi Teknologi(Technology Litearcy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi, seperti piranti keras (hardware) dan piranti lunak (software), serta etika pemanfaatan teknologi.
5. Literasi Visual(Visual Literacy), yaitu pemahaman tingkat lanjut, antara literasi media dan literasi teknologi yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan media materi visual dan audio visual.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Tujuan umum dari Gerakan Literasi Sekolah adalah untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015,
Sedangkan tujuan khusus Gerakan Literasi Sekolah antara lain sebagai berikut.
1. Menumbuhkan budi pekerti.
2. Membangun ekosistem literasi sekolah.
3. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran (learning organization)
4. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge management)
5. Menjaga keberlanjutan budaya literasi
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah adalah sebagai berikut.
1. Perkembangan literasi berjalan sesuai dengan tahap perkembangan yang bisa diprediksi.
2. Program literasi yang baik bersifat berimbang.
3. Program literasi berlangsung di semua area kurikulum.
4. Tidak ada istilah terlalu banyak untuk membaca dan menulis yang bermakna.
5. Diskusi dan strategi bahasa lisan sangat penting.
6. Pelu merayakan keberagaman di kelas.
Strategi Membangun Budaya Literasi di Sekolah
Sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan budaya literal pada peserta didik. Untuk itu, setiap sekolah tanpa terkecuali harus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan literasi.
Berikut ini beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi di sekolah.
1. Mengkondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi.
2. Mengupayakan lingkungan sosial yang afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat.
3. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat.
Tahapan Gerakan Literasi Sekolah
Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia.
Kesiapan ini mencakup kapasitas (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan warganya, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan).
Untuk memastikan keberlangsungan GLS dalam jangka panjang, maka dapat melakukan 3 (tiga) tahapan berikut.
1. Pembiasaan; menumbuhkan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015).
2. Pengembangan; meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan.
3. Pembelajaran; meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dan menggunakan buku pengayaan serta strategi membaca pada semua mata pelajaran.
Demikian ulasan mengenai Literasi Sekolah : Komponen, Tujuan, Prinsip, Strategi, dan Tahapannya. Semoga bermanfaat.