Ketahui Perbedaan Kinerja Ilmiah dan Metode Ilmiah 

Diposting pada

Ketahui Perbedaan Kinerja Ilmiah dan Metode Ilmiah 

Gatrailmu.com. Seseorang yang melakukan kinerja ilmiah tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut  tanpa melalui langkah/ metode yang terencana dan juga sistematis

Unjuk kerja atau kinerja dalam bahasa Inggris menggunakan istilah “performance” yaitu apa yang seseorang lakukan dalam pekerjaannya. Kata kinerja mengacu pada kata kerja “tindakan” (action verbs) yang dapat melakukan dengan cara mengamati dan observasi. Kinerja seseorang adalah suatu praktik pengalaman yang dapat melakukan perbaikan dan mengontrolnya.

Baca : Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Projek, Prinsip dan Langkahnya

Jadi pengertian kinerja ilmiah adalah kemampuan yang mampu peserta didik tunjukkan dan teramati oleh guru dengan menggunakan lembar penilaian kinerja ilmiah selama proses pembelajaran berlangsung.

Artuti (2007) menyatakan bahwa kinerja ilmiah adalah kemampuan kerja ilmiah yang ditunjukkan oleh skor yang siswa peroleh sebelum dan selama mengerjakan penyelidikan ilmiah.

Penyelidikan tersebut menyangkut kegiatan merencanakan penelitian, melakukan penelitian ilmiah, dan mengkomunikasikan hasil penelitian. Kinerja ilmiah dapat diartikan sebagai kemampuan kerja ilmiah dalam melakukan penyelidikan ilmiah.

Pengertian lain dari kinerja ilmiah, yaitu serangkaian kerja yang  peneliti lakukan untuk memecahkan masalah. Melakukan kinerja ilmiah  dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan langkah-langkah yang dilakukan secara urut dan sistematis dalam memecahkan masalah ilmiah. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Ciri-Ciri Metode Ilmiah

Selain langkah-langkah yang teratur dalam melakukannya, metode ilmiah juga  mempunyai beberpa  kriteristik, sebagai berikut.

1. Berdasarkan fakta sehingga tidak bergantung prasangka dan hasilnya valid.

2. Menggunakan prinsip analisa.

3. Perumusan masalah atau hipotesis.

4. Menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.

5. Menggunakan ukuran objektif (OL-1)

Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap yang harus seorang peneliti miliki dalam melakukan penelitian. Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti,yaitu sebagai berikut.

1. Teliti.

2. Hati-hati.

3. Terbuka.

3. Jujur.

4. Optimis.

5. Mencintai kebenaran.

6. Bertanggung jawab.

7. Rasa ingin tahu.

8. Objektif (tidak pilih-pilih)

Keterampilan Proses

Selain memiliki sikap ilmiah, peneliti juga harus mempunyai keterampilan proses dalam melakukan penelitian. Keterampilan proses yang harus peneliti miliki dalam melakukan penelitian, antara lain sebagai berikut,

1. Mengamati.

2. Mengelompokkan.

3. Menganalisa.

4. Menafsirkan.

5. Merancang.

6. Memprediksi.

7. Membuat kesimpulan

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan Masalah

Di dalam tahap ini, peneliti menentukan sesuatu yang harus diselesaikan, dipecahkan, dan melakukan penelitani. Biasanya memulai rumusan masalah dari identifikasi masalah, Rumusan masalah yaitu berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.

2. Mengumpulkan keterangan.

Keterangan yang terkumpul, yaitu berupa segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. 

3. Menyusun hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka. 

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 

Setelah peneliti mengemukakan hipotesis, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan cara melakukan percobaan sesuai prosedur untuk menguji hipotesis tersebut.

5. Mengolah data (hasil) percobaan

Mengolah data dengan menggunakan metode statistik untuk menarik kesimpulan. Oleh karena itu,hasil penelitian dengan metode ini yaitu merupakan data yang objektif, tidak bersifat subjektivitas ilmuwan peneliti dan universal Melakukan penelitian di mana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama.

6. Menguji kesimpulan.

Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis, maka dengan melalui hasil percobaan dan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori. 

7. Mengomunikasikan hasil penelitian.

Langkah terakhir dalam metode ilmiah, yaitu mengomunikasikan dan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

Demikian perbedaan kinerja ilmiah dan metode ilmiah Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan