Konjungsi Temporal : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Kalimatnya
Tutorilmu.id. Kojungsi temporal kerap digunakan dalam teks narasi sebagai penyambung kalimat. Konjungsi temporal berfungsi untuk memaparkan kejadian atau peristiwa secara kronologis.
Berdasarkan perilaku sintaksisnya, konjungsi atau kata hubung kemudian dibagi menjadi empat jenis. Yakni konjungsi temporal, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi kausalitas.
Seperti kita ketahui bahwa konjungsi itu merupakan kata hubung. Temporal sendiri jika dilihat dari KBBI, temporal adalah hal yang berhubungan dengan waktu.
Jadi pengertian konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri.
Baca : Konjungsi Koordinatif : Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaannya
Konjungsi temporal pada dasarnya adalah konjungsi atau kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan memiliki kaitan dengan waktu.
Konjungsi temporal menggambarkan hubungan pertalian waktu antar klausa, frasa, ataupun kalimat. Menurut M. Ramlan dalam Bahasa Indonesia yang Salah dan Benar (1984) hubungan pertalian waktu terjadi ketika kalimat yang satu menyatakan waktu ternyadinya peristiwa atau keadaan yang tersebut pada kalimat selanjutnya.
Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Menurut Sutarno dalam buku berjudul Cermat Berbahasa Indonesia: Suplemen Materi Bahasa Indonesia (2019), ciri-ciri konjungsi temporal adalah:
1. Berfungsi sebagai subjungtif (modus yang menegaskan kemungkinan objektif) dalam suatu kalimat. Penggunaannya akan membuat suatu kalimat memiliki makna yang lengkap, koheren, dan juga mudah untuk dipahami oleh para pembaca.
2. Meletakkan konjungsi temporal pada umumnya bisa di mana saja, baik itu di awal kalimat maupun di tengah dan di akhir. Sehingga penempatannya fleksibel selama pemilihan bentuk konjungsinya sesuai dengan makna dari kalimat yang tersusun.
3. Konjungsi jenis temporal juga bisa bertindak sebagai tautan, yakni mengaitkan antara klausa dengan kalimat induk. Sehingga penggunaannya akan membantu pembaca mengetahui hubungan antara klausa dengan kalimat induk tersebut dengan sangat mudah.
4. Menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu, sehingga penggunaan konjungsi jenis ini tidak akan bisa pada kalimat yang tidak memiliki hubungan dari segi waktu.
Jenis Konjungsi Temporal
Pada konjungsi temporal sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Supaya lebih memahami kedua jenis perbedaan konjungsi temporal tersebut. Berikut penjelasannya.
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Pada konjungsi temporal sederajat, konjungsi bersifat setara. Artinya, konjungsi ini penempatannya pada tengah kalimat. Dengan kata lain, konjungsi menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Maka, konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa menaruh di awal atau akhir kalimat.
Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat antara lain:
- kemudian
- lalu
- selanjutnya
- setelahnya
- sebelumnya
Contoh
Ibu Membeli ikan, kemudian membuat .gulai gurami kesukaan ayah
Dokter memeriksa paman , lalu memberikan resep untuk pengobatan satu minggu
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Berbeda dengan konjungsi temporal sederajat, konjungsi temporal tidak sederajat ini menghubungkan beberapa kalimat majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara. Jenis konjungsi ini pun bisa terletak di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat.
Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal tidak sederajat antara lain:
- Sejak
- Ketika
- Apabila
- Hingga
- Saat
- Sebelum
- Sementara
Contoh
Ketika kakak pulang dari Kampus, ada pengantar paket yang datang
Dika membersihkan kolam, sementara Naura menyiapkan tempat ikan.
Demikian ulasan tentang Konjungsi Temporal : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Kalimatnya. Semoga bermanfaat.