Kompetensi dan Kecerdasan Emosi Guru di Era Globalisasi

Diposting pada

Kompetensi dan Kecerdasan Emosi Guru di Era Globalisasi

Tutorilmu.id. Sebagai pendidik, guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.

Selin itu, guru juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ini sesuai dengan Pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Di dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, guru memiliki posisi sentral dan strategis. Karena posisinya tersebut, baik dari kepentingan pendidikan nasional maupun tugas fungsional guru, semuanya menuntut agar pendidikan dilaksanakan secara profesional.

Baca : Menjadi Guru Profesional Tidak Cukup Hanya Berbekal Pintar

Guru bukan saja harus memiliki sejumlah kompetensi akademis, tetapi juga harus memiliki kematangan dan ketegaran kepribadian.

Kompetensi Guru

 

Kualifikasi akademik dapat guru peroleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (Undang-undang Guru dan Dosen Pasal 9).

Di dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (10) kompetensi dinyatakan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional sebagai berikut.

1.  Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik yaitu meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2.  Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3.  Kompetensi sosial

Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

4.  Kompetensi profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.

Kecerdasan Emosi Guru

 

Salah satu aspek yang berkaitan dengan kepribadian guru adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi penting guru miliki sebagai tenaga pendidik yang profesional, sebagai bagian dari kompetensi kepribadian.

Dengan semakin meningkatnya fungsi dan peran guru di era globalisasi, maka kecerdasan emosional yang seorang guru miliki akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan aspek kepribadiannya sebagai unsur penting dalam kinerja guru professional.

Istilah Emotional Intelligence (kecerdasan emosional) pertama kali  pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire.

Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas psikologis tertentu yang oleh Salovey dikelompokkan ke dalam lima karakter kemampuan sebagai berikut.

1. Mengenali emosi diri

Wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal ini akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi.

2. Mengelola emosi

Kecerdasan emosi seseorang pada bagian ini terlihat dengan kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.

3. Memotivasi diri sendiri

Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, menguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan.

Keberhasilan dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.

4. Mengenali emosi orang lain

Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan emosi yang merupakan keterampilan bergaul dasar.

Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang orang lain butuhkan atau kehendaki.

5. Membina hubungan

Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain.

Sangat perlukan bagi pendidik untuk menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.

Memiliki kecerdasan emosi penting bagi seorang guru. Era globalisasi yang kompetitif, menuntut kesiapan mental  seluruh komponen pendidikan dalam upaya meningkatan mutu pendidikan peserta didik.

Guru yang professional dan memiliki kecerdasan emosi, akan berusaha mengenali emosi peserta didik melalui kesadaran emosinya. Hal ini tidak hanya akan memberikan efek positif bagi guru, tetapi juga bagi peserta didik.

Melalui kecerdasan emosinya, guru akan menempatkan peserta didik sebagai pembicara yang baik.

Guru juga menjadi pendengar yang baik, guru akan mencoba memahami peserta didik tidak hanya dari satu sudut pandang.

demikian informasi tentang Kompetensi dan Kecerdasan Emosi Guru di Era Globalisasi. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan