Penalaran Deduktif : Pengertian, Ciri, Proses, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Penalaran Deduktif : Pengertian, Ciri, Proses, Jenis, dan Contohnya

Tutorilmu.id. deduktif adalah penalaran yang digunakan untuk mencapai kesimpulan logis yang benar. Sebutan lain dari metode deduksi adalah penalaran deduktif.

Deduksi adalah pendekatan yang selalu diawali dengan teori. Penalaran deduktif ini merupakan pendekatan yang digunakan dalam sains dan kehidupan.

Penalaran deduktif dapat membantu menerapkan logika untuk memecahkan tantangan. Pemikiran deduksi hanya menggunakan informasi yang dianggap akurat. Itu tidak termasuk emosi, perasaan, atau asumsi tanpa bukti.

Baca : Penalaran Induktif : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Penalaran deduktif pengambilan kesimpulan secara logis berdasarkan premis-premis yang ada. Premis di sini merupakan asumsi, pemikiran, dan landasan kesimpulan yang dianggap benar.

Menurut penalaran deduktif, jika premis-premis yang tersedia benar, maka kesimpulannya pasti benar atau valid. Jadi, kalo ternyata kesimpulannya gak benar atau gak valid, berarti ada yang salah sama premis-premisnya.

Pengertian Penalaran deduktif

Menurut KBBI, deduksi adalah penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum. Ini meliputi penyimpulan dari yang umum ke yang khusus. Penalaran deduksi adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
Proses penalaran ini yaitu Deduksi.

Penalaran deduksi adalah bentuk dasar dari penalaran yang valid. Proses penalaran deduktif, atau deduksi, berawal dengan pernyataan umum, atau hipotesis, dan memeriksa kemungkinan untuk mencapai kesimpulan logis yang spesifik.

Ciri-Ciri Penalaran Deduktif

Ciri-ciri penalaran deduktif antara lain yaitu,
1. Analitis: Menarik kesimpulan hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada.
2. Tautologis: kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya.
3. A priori: Menarik kesimpulan  tanpa pengamatan inderawi atau obeservasi empiris.
4. Argumen deduktif selalu dapat dinilai sahih atau tidaknya.

Proses Penalaran Deduktif

Memahami proses penalaran deduktif membantu berfikir secara logis. Berikut proses penalaran deduktif:
1. Premis awal
Memulai penalaran deduksi  dengan asumsi. Asumsi ini biasanya merupakan pernyataan umum bahwa jika sesuatu itu benar, maka itu pasti benar dalam semua kasus.

2. Premis kedua
Pembuatan premis kedua berhubungan dengan asumsi pertama. Jika pernyataan pertama benar, maka pernyataan terkait kedua juga harus benar.

3. Pengujian
Selanjutnya, menguji asumsi deduktif  dalam berbagai skenario.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, dapat menentukan  informasi tersebut valid atau tidak valid.

Silogisme

Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yakni dari premis-premis umum (mayor) dan khusus (minor). Penalaran silogisme juga  sebagai penyimpulan tidak langsung karena mengambil konklusi atau simpulan  dari menghubungkan dua permasalahan dengan cara tertentu.

Rumus Silogisme adalah:
PU :   A + B
PK  :  C + A
K    :  C + B

Keterangan:
PU : Premis Umum
PK : Premis Khusus
K   : Kesimpulan

Contoh:

PU  : Semua anak Pak Aris menjadi guru.
PK   : Siska anak Pak Aris.
K     : Siska menjadi guru.

PU   :  Setiap hewan adalah makhluk hidup.
PK   :  Anjing adalah hewan.
K     :  Anjing adalah makhluk hidup.

Demikian ulasan tentang Penalaran Deduktif : Pengertian, Ciri, Proses, Jenis, dan Contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan