Analisis Unsur Intrinsik pada  Cerpen Mimpi Sang Dara

Diposting pada

Analisis Unsur Intrinsik pada  Cerpen Mimpi Sang Dara

Tutorilmu.id. Cerita pendek atau cerpen  pastinya sudah familiar sejak kita duduk di bangku sekolah dasar. Beragam cerita pernah kita baca di buku, majalah atau tabloid.

Cerpen atau cerita pendek merupakan fiksi prosa karena cerita yang tersaji hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang tokoh alami,mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan.

Unsur-Unsur Cerpen

Pada sebuah cerpen atau cerita pendek terdapat dua unsur yang terkandung di dalamnya yaitu unsur intrinsik cerpen dan unsur ekstrinsik cerpen.

Unsur Intrinsik

Sebuah cerpen memiliki unsur pembentuk yang ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur tersebut adalah unsur intrinsik cerpen.

Terdapat berbagai unsur intrinsik pembangun cerpen yaitu :
1. Tema: pokok pikiran yang mendasari jalannya cerita pendek.
2. Alur/Plot: urutan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Umumnya alur dari cerpen berawal  dengan perkenalan. konflik, klimaks lalu penyelesaian.
3. Setting: latar atau tempat, waktu dan suasana yang terdapat pada cerpen.
4. Tokoh: pemeran di dalam cerpen baik pemeran utama maupun pendukung.
5. Watak: sifat dari pemeran yang ada di dalam cerpen. Watak terbagi menjadi tiga yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6. Sudut Pandang: merupakan cara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah cerpen. Jenis sudut pandang dibagi menjadi tiga yaitu orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga.
7. Amanat: pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen baik tersirat maupun tersurat.

Unsur Ekstrinsik

Seringkali kita mendapati sebauh cerpen menjadi semakin hidup apabila ditambahkan dengan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal ini dinamakan unsur ekstrinsik atau unsur yang membangun sebuah cerpen dari luar.

Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar belakang yang ada di dalam masyarakat, misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau bahkan legenda yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Melansir dari Gramedia Blog, berikut ini merupakan contoh cerpen singkat,

Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi.

Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah tersebut.

Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi seperti Dara.

Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut sangat senang untuk menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri.

Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, yaitu Hana. mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti kondisi masing-masing.

Baca : Pengertian Cerpen : Ciri, Fungsi, Struktur, Unsur dan Contohnya

Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu, akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang terucap oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali.

Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang terabaikan. Hal yang terpikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut.

Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa terpajang di dalam pameran besar. Hal yang Dara lakukan untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga  Dara lakukan untuk tidak memikirkan mengenai hidupnya yang selalu terabaikan dan mulai memahami perkataan Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.

Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah terpajang dalam pameran dengan tema tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini di acuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang ia miliki.

Analisis unsur intrinsik  cerpen Mimpi Sang Dara yaitu sebagai berikut,

1. Tema                  : impian Dara
2. Alur/Plot            : Maju
3. Setting
latar atau tempat : di dapur, di rumah, di taman, di kamar
waktu                      : pagi,
suasana                  : sedih,
4. Tokoh                 : Dara, Hana, tua Dara, kakak Dara,
5. Watak
protagonis (baik)  : Dara
antagonis (jahat)  : orang tua Dara
netral                      : Hana
6. Sudut Pandang : orang ketiga
7. Amanat              : jangan menyesali dan tetap optimiis dengan keadaan fisikmu

Demikian ulasan tentang Analisis Unsur Intrinsik pada  Cerpen Mimpi Sang Dara. asaemoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan