Pengertian Cerita Fiksi, Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Diposting pada

Pengertian Cerita Fiksi, Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Tutorilmu.id. Cerita fiksi merupakan karangan non-ilmiah yang berasal atau dibuat dari imajinasi pengarang. Cerita fiksi memang memiliki sifat yang unik sebagai karya sastra, salah satunya menghibur pembaca.

Selain itu cerita fiksi juga memiliki wadah imajinasi yang lebih besar untuk para penikmatnya. Itulah sebabnya cerita fiksi juga banyak disebut cerita yang sangat imajinatif.

Dari sifatnya yang imajinatif itu artinya cerita fiksi juga memiliki beragam bentuk dan jenis yang sangat luas. Mulai dari cerita fiksi ilmiah, sejarah, pendidikan, yang memang berdasarkan pada kefaktualan. Jadi cerita fiksi tidak hanya berdasarkan pada khayalan penulisnya saja.

Baca : Pengertian Novel, Ciri-Ciri, Struktur, Unsur-Unsur, dan Jenisnya

Dalam penulisannya, cerita fiksi tidak memiliki batasan karena bergantung pada kreativitas dan imajinasi penulis. Selain itu, cerita fiksi tersusun atas tujuh unsur yang terdiri atas tema, tokoh, penokohan, plot, latar (tempat, waktu, sosial-budaya), amanat, dan sudut pandang.

Pengertian Cerita Fiksi

Fiksi sendiri mempunyai arti yaitu karya sastra yang mempunyai sifat dasar umum sebagai penanda bentuk dari karangan fiksi. Di mana para tokoh, latar cerita hingga permasalahan dalam cerita fiksi bersifat realitas imajinatif, bukan objektif.

Melansir dari The American College Dictionary, cerita fiksi adalah cabang sastra yang memuat narasi imajinatif. Khususnya dalam bentuk prosa seperti cerpen, dongeng hingga novel. 

Teks fiksi adalah cerita rekaan murni khayalan dari pengarang. Berbeda dengan teks non fiksi, cerita fiksi berdasarkan fakta yang diperoleh dari pengalaman diri sendiri dan orang lain. Kemudian teks tersebut dibuat menjadi cerita yang menarik.

Dalam pengertiannya, fiksi adalah rekaan, berdasarkan khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan. Dengan begitu, cerita fiksi merupakan karya yang menceritakan sesuatu dengan sifat rekaan, khayalan, dan sesuatu yang tidak ada sehingga tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata. Teks fiksi biasanya ada di dalam cerita dongeng, legenda, cerita anak, fiksi sejarah, dan novel.

Ciri-Ciri Cerita Fiksi

Berikut ini ciri-ciri cerita fiksi, antara lain yaitu:
1. Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi yang dimiliki oleh pengarang.
2. Dalam cerita fiksi ada kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
3. Fiksi umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif dan bukan sebenarnya.
4. Cerita fiksi tida ada sistematika baku di dalamnya.
5. Karya fiksi umumnya menyasar pada emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya.

Jenis Cerita Fiksi

Dilansir dari detikedu, jenis cerita fiksi antara lain yaitu:

1. Fiksi historis

Fiksi historis merupakan penulisan cerita fiksi yang berdasarkan pada fakta sejarah. Dalam penulisannya, cerita ini terikat oleh fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penelitian berbagai sumber, tetapi juga memberi ruang gerak untuk cerita fiksi.

Contoh fiksi historis adalah novel ‘Surapati dan Robert Anak Surapati’ karya Abdoel Moeis yang berangkat dari fakta sejarah.

2. Fiksi biografis

Sama seperti fiksi historis, penulisan cerita fiksi biografis didasarkan pada fakta biografis. Contoh karya fiksi biografis adalah ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat’ karya Cindy Adam.

3. Fiksi sains

Fiksi sains adalah penulisan cerita yang berlandaskan pada fakta ilmu pengetahuan. Contoh penulisan fiksi sains adalah novel berjudul ‘1984’ karya George Orwell.

4. Cerita pendek (cerpen)

Merupakan cerita berbentuk prosa pendek.

5. Novelet

Karya yang panjang tulisannya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel.

6. Novel/Roman

Novel adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan secara kompleks dengan penggarapan unsur-unsurnya secara luas dan detail.

7. Cerita anak

Karya ini mencakup pengelompokan rentang umur yang beragam mulai dari 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun.

8. Novel remaja

Penulisan novei ini target pembacanya  adalah remaja sehingga menyajikan masalah yang sesuai dengan permasalahan remaja.

9. Dongeng

Dongeng merupakan cerita yang sepenuhnya hasil imajinasi atau khayalan penulis.

10. Fabel

Merupakan cerita fiksi tentang binatang yang memiliki perilaku seperti manusia. Contoh cerita fabel adalah Si Kancil dan Buaya, Kelinci dan Kura-kura, dan sebagainya.

11. Hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk karangan bebas dengan isi cerita mengenai undang-undang, silsilah, dan sebagainya.

12. Legenda

Legenda merupakan cerita fiksi yang bercerita tentang kejadian alam, asal-usul tempat, benda, atau kejadian di suatu daerah. Contoh legenda adalah Tangkuban Perahu, Malin Kundang, Roro Jonggrang, dan sebagainya.

13. Mite

Cerita mite menceritakan tentang latar belakang sejarah atau hal-hal yang sudah  orang percayai  bahwa cerita tersebut pernah terjadi. Mite juga biasanya mengandung hal-hal gaib dan kesaktian yang luar biasa.

14. Cerita penggeli hati

Jenis cerita ini dikenal juga dengan istilah cerita noodlehead karena mengandung hampir semua budaya rakyat. Cerita ini biasanya mengandung unsur komedi, omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan.
Namun, di balik unsur komedi yang terkandung, jenis cerita ini biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku manusia atau masyarakat.

15. Cerita perumpamaan

Merupakan dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai contoh, orang yang pelit akan mendapat nasehati dalam cerita seorang Haji Bakhil.

Struktur Cerita Fik

Adapun struktur cerita fiksi adalah sebagai berikut:

1.  Abstrak

Ini merupakan bagian yang memuat cerita singkat dari keseluruhan karya. Bisa juga berupa cerita inti dari cerita fiksi. Bagian ini sebenarnya bersifat opsional, sehingga tidak ada aturan mengharuskan menulisnya.

2. Orientasi

Menjelaskan mengenai tema, latar belakang tema dan tokoh dalam karya sastra. Biasanya bagian ini terdapat di bagian awal cerita. Nantinya orientasi akan menjadi penjelas dari cerita itu sendiri.

3. Komplikasi

Berisi mengenai beragam permasalahan yang para tokoh hadapi dalam cerita fiksi.

4. Evaluasi

Berisi mengenai pembahasan, pemecahan dan penyelesaian masalah yang hadapi namun belum berakhir.

5. Resolusi

Berisi inti pemecahan permasalahan yang  tokoh.hadapi

7. Koda atau reorientasi

Berisi pesan moral atau amanat cerita yang bisa dipetik dari karya sastra.

Demikian tentang Pengertian Cerita Fiksi, Ciri, Jenis, dan Strukturnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan