Gatrailmu.com. Manajemen kelas merupakan persyaratan penting yang menentukan terciptanya pembelajaran yang efektif. Pengertian manajemen kelas harus pendidik ketahui dan pahami untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang berarti tangan, dan agere yang berarti melakukan (Usman, 2009:5). Gabungan dua kata tersebut menjadi managere, yang berarti menangani, melakukan dengan tangan.
Kelas dalam arti sempit adalah ruang tempat belajar di sekolah (Kamus Bahasa Indonesia, 2008:669).
Sedangkan pengertian luas dari kelas adalah semua tempat yang dapat di gunakan dan/atau di akses oleh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran yang tidak terbatas ruang dan waktu.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas, sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik. Keefektifan manajemen kelas sangat tergantung kepada bagaimana guru memahami berbagai aspek pelaksanaannya.
Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen kelas adalah seni dan praktis kerja yang dilakukan oleh guru, baik secara individu, dengan atau melalui orang lain (seperti team teaching dengan teman sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Jika mengacu pada proses manajemen, maka manajemen kelas juga memiliki proses, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (evaluasi).
Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen kelas ditujukan pada kegiatan yang menciptakan dan menjaga kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar siswa, seperti membina hubungan baik antara siswa dengan guru, reinforcement, punisment, dan pengaturan tugas. Tujuan manajemen kelas adalah:
1. mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin;
2. menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran;
3. menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas; dan
4. membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya. Kemampuan guru memahami konsep manajemen kelas dan mampu mengimplementasinya menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
Di dalam manajemen kelas harus memperhatikan beberapa prinsip sebagai prasyaratan menciptakan satu model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu “Muhaimin, 2002:137-144”.
1. Prinsip Kesiapan “Readiness”
Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi “Motivation”
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai tugas-tugas tersebuty terselesaikan.
3. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.
4. Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:
- Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut.
- Dalam pembelajaran perlu menghindari persepsi yang salah. Hal ini karena akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang mereka pelajari.
- Dalam pembelajaran perlu mengupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat.
5. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat ingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang seseorang pelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat mengingat kembali jika memerlukannya. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang peserta didik peroleh dalam proses pembelajaran.
6. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses di mana sesuatu yang pernah peserta didik pelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah di pelajari dengan pengetahuan yang baru. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan di sekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.
Demikian pengertian Manajemen Kelas, tujuan, dan prinsipnya. Semoga bermanfaat.***