Juknis Jabatan Fungsional Jabfung Pembina Industri

Diposting pada

Gatrailmu.com. Petunjuk Teknis Juknis Jabatan Fungsional Jabfung Pembina Industri. tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2022.

Petunjuk Teknis Juknis Jabatan Fungsional Jabfung Pembina Industri diterbitkan dengan pertimbangan bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme jabatan fungsional pembina industri serta menjamin objektivitas, kualitas, transparansi, dan kelancaran kegiatan di bidang pembinaan industri,

Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

Jabatan Fungsional Pembina Industri adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan pembinaan industri.

Pejabat Fungsional Pembina Industri yang selanjutnya disebut Pembina Industri adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan pembinaan industri.

Kedudukan dan Jenjang Jabatan Fungsional

Pembina Industri berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pembinaan Industri pada Instansi Pemerintah.

Pembina Industri berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada:

1. pejabat pimpinan tinggi madya;;

2. pejabat pimpinan tinggi pratama;

3. pejabat administrator; atau

4. pejabat pengawas,

yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Pembina Industri.

Penentuan berkedudukan dan bertanggung jawab secara langsung  disesuaikan dengan struktur organisasi masing-masing Instansi Pemerintah.

Kedudukan Pembina Industri ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis beban kerja yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jabatan Fungsional Pembina Industri merupakan Jabatan Fungsional kategori keahlian. Jenjang Jabatan Fungsional Pembina Industri dari jenjang jabatan terendah sampai jenjang jabatan tertinggi, terdiri atas:

1. Pembina Industri ahli pertama;

2. Pembina Industri ahli muda;

3. Pembina Industri ahli madya; dan

4. Pembina Industri ahli utama.

Pangkat dan golongan ruang atas jenjang Pembina Industri ahli pertama sebagaimana dimaksud terdiri atas:

1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

Pangkat dan golongan ruang atas jenjang Pembina Industri ahli muda terdiri atas:

1. Penata, golongan ruang III/c; dan

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

Pangkat dan golongan ruang atas jenjang Pembina Industri ahli madya terdiri atas:

1. Pembina, golongan ruang IV/a;

2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

Pangkat dan golongan ruang atas jenjang Pembina Industri ahli utama terdiri atas:

1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan

2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

Tugas Jabatan, Unsur Kegiatan, dan Sub Unsur Kegiatan

Tugas jabatan Pembina Industri, yaitu melakukan Pembinaan Industri. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Pembina Industri yang dapat dinilai Angka Kredit terdiri atas:

1. Pembinaan Industri;

2. pengembangan profesi; dan

3. penunjang.

Unsur kegiatan Pembinaan Industri terdiri atas sub-unsur:

1. penyusunan kebijakan Pembinaan Industri;

2. perencanaan program Pembinaan Industri;

3. pembinaan perancangan perusahaan Industri;

4. pembinaan pengelolaan dan pengembangan perusahaan Industri;

5. pembinaan standar di bidang Industri;

6. pembinaan Industri 4.0;

7. pembinaan optimalisasi teknologi Industri;

8. pembinaan pemanfaatan sumber daya alam untuk Industri;

9. pembinaan Industri hijau;

10. pembinaan Industri strategis;

11. pembinaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri;

12. pembinaan jasa Industri;

13. pembinaan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha Industri dan usaha kawasan Industri;

14. pembinaan pengamanan dan penyelamatan Industri;

15. pembinaan pengembangan perwilayahan Industri;

16. pembinaan kerja sama internasional bidang Industri;

17. pembinaan kompetensi sumber daya manusia Industri;

18. pembinaan promosi Industri;

19. pembinaan Industri halal;

20. pembinaan iklim usaha Industri; dan

21. pembinaan sistem informasi Industri.

Unsur kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud terdiri atas sub-unsur:

1. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang Pembinaan Industri;

2. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidangPembinaan Industri;

3. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang Pembinaan Industri;

4. penyusunan standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang Pembinaan Industri;

5. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang Pembinaan Industri; dan

6. kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi di bidang Pembinaan Industri yang ditetapkan oleh Instansi Pembina.

Unsur kegiatan penunjang terdiri atas sub-unsur:

1. pengajar/pelatih/pembimbing di bidang Pembinaan Industri;

2. keanggotaan dalam Tim Penilai/tim Uji Kompetensi;

3. perolehan penghargaan/tanda jasa;

4. perolehan gelar/ijazah lainnya; dan

5. pelaksanaan tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Pembina Industri.

Rincian unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Pembina Industri tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Salinan Peraturan Menteri Perindustrian Republik IndonesiaNomor 28 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional  Pembina Industri terdapat pada tautan berikut ini.

 

Download

Demikian Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Juknis Jabatan Fungsional Jabfung Pembina Industri. Semoga bermanfaat.***

Tinggalkan Balasan