Konjungsi Koordinatif : Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaannya
Gatrailmu.com. Konjungsi Koordinatif adalah salah kata hubung yang sangat penting dalam sebuah kalimat. Pembaca akan lebih mudah memahami makna kalimat atau gagasan penulis ketika dalam penulisannya menggunakan konjungsi atau kata sambung..
Secara umum Konjungsi termasuk ilmu dasar yang sudah semua orang pelajari semasa duduk di bangku sekolah. Penggunaan dan pemahaman tentang pengertian konjungsi yang salah akan membuat kalimat menjadi rancu.
Mengutip buku EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) yang Ernawati Waridah tulis, konjungsi atau kata hubung ada lima kelompok sesuai fungsinya. Lima kelompok tersebut adalah kata hubung koordinatif, subordnatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf.
Lima kelompok yang penulis jelaskan dalam buku tersebut sebenarnya adalah pemekaran dari tiga kelompok fungsi konjungsi, yaitu konjungsi intra-kalimat, antar-kalimat, dan antar-paragraf.
Konjungsi intra-kalimat, kemudian kembali dibagi menurut fungsinya menjadi kata hubung koordinatif, subordinatif, dan korelatif. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang konjungsi koordinatif. Berikut penjelasannya yang penulis rangkum dari berbagai sumber.
Baca : Pengertian Konjungsi Subordinatif, Jenis, dan Contohnya
Pengertian Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang mempunyai makna sama atau sederajat.
Pengertian lain konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang untuk menggabungkan dua klausa yang berkedudukan setara. Konjungsi koordinatif menghasilkan kalimat majemuk setara.
Fungsi Konjungsi Koordinatif
Di sisi lain, konjungsi koordinatif berfungsi sebagai berikut:
1. Penambahan, yaitu dengan menggunakan konjungsi dan
2. Pendampingan, adalah dengna menggunakan konjungsi serta
3. Pemilihan, yaitu adanya penggunaan konjungsi atau
4. Perlawanan, adalah dengna menggunakan konjungsi sedangkan, padahal
5. Pertentangan, yaitu dengan menggunakan konjungsi tetapi, namun
Jenis Konjunfsi Koordinatif
Terdapat beberapa jenis konjungsi setara, yaitu konjungsi koordinatif penambahan, pendampingan, pemilihan, perlawanan, dan pertentangan. Beberapa jenis tersebut memiliki kegunaannya masing-masing dalam sebuah kalimat.
Konjungsi Koordinatif Penambahan
Kata hubung ini memberikan makna penambahan atau pelengkap antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contohnya penambahan adalah “dan”.
Contoh kalimat:
- Aris dan Yanti pergi ke pasar swalayan.
- Farah menyapu halaman dan Naura di ruang tamu
- IBU memasak nasi dan sayur di dapur.
Konjungsi Koordinatif Pendampingan
Konjungsi koordinatif pendampingan memberikan makna pendamping antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contohnya pendampingan adalah “serta”.
Contoh Kalimat:
- Aku serta adikku pergi ke sekolah bersama-sama dengan oleh ayah.
- Pemburu itu menangkap seekor rusa serta anaknya di dalam hutan.
- Polisi menemukan dua paket sabu serta alat hisapnya di TKP.
Konjungsi Koordinatif Pemilihan
Fungsi konjungsi koordinatif pemilihan, yaitu menjelaskan dua unsur gramatikal yang dihubungkan dengan konjungsi ini bersifat opsional atau pilihan. Contohnya pemilihan adalah “atau”.
Contoh kalimat:
- Rina bingung memilih boneka atau baju sebagai hadiah untuk kakak.
- Fani bingung mau pulang sendiri atau diantar temannya.
- Ibu tidak tahu Reni memilih bakso atau sate dipesan.
Konjungsi Koordinatif Perlawanan
Konjungsi koordinatif perlawanan adalah konjungsi yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang dihubungkan oleh konjungsi ini saling berlawanan satu sama lain. Contoh perlawanan adalah “tetapi” dan “melainkan”.
Contoh Kalimat:
- Ibu sudah melarang tetapi dia masih saja melakukannya.
- Andi bukan hanya anak yang tampan melainkan anak yang pandai.
- Bima sudah membuatnya kecewa tetapi ia tetap mepedulikannya.
Konjungsi Koordinatif Pertentangan
Konjungsi koordinatif pertentangan adalah konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu unsur gramatikal bertentangan dengan usnur gramatikal lainnya. Contoh kata sambung pertentangan adalah “padahal” dan “sedangkan”.
Contoh Kalimat:
- Tama sangat mempercayai ramalan dukun padahal nasib sudah diatur oleh Tuhan.
- Sari tetap masuk sekolah padahal ia sedang sakit perut.
- K ania tidak mau memaafkannya padahal ia sudah minta maaf.
Demikian pengertian konjungsi koordinatif, jenis, dan contoh penggunaannya. Semoga bermanfaat.