Gatrailmu.com. Salah satu kekayaan yang Bangsa Indonesia miliki adalah kekayaan bahasa. Kekayaan bahasa ini tiadak saja berkaitan dengan pentingnya fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia, tetapi juga terdapat pada macam makna kata yang terkandung di dalamnya.
Makna kata adalah pengertian atau maksud yang terkandung serta tersimpul dalam sebuah kata. Macam-macam makna kata tersebut jika kita rinci terdiri dari makna leksikal dan gramatikal, referensial dan nonreferensial, denotatif dan konotatif, kata dan istilah, konseptual dan asosiatif, idiomatikal dan peribahasa, dan kias.
Baca : Relasi Makna dalam Bahasa Indonesia
Setiap kata yang memiliki arti pasti berkaita dengan suatu hal, baik itu benda, aktivitas, kejadian, maupun situasi tertentu. Sebagai contoh adalah kata guru yang mempunyai arti orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar.
Jika sebuah kata tidak dapt berkaitan dengan segala sesuatu tersebut di atas, contohnya kata iklgbh, dan kata tersebut tidak memiliki arti maka bukan sebuah kata.
Macam Makna Kata Berdasarkan Semantiknya
Berkit ini makna kata berdasarkan jenis semantiknya.
1.Makna Leksikal
Leksikal adalah bentuk adjektif atau kata sifat yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (kata benda leksikon). Dengan demikian, makna leksikal bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Leksikal adalah arti yang sesungguhnya ada dalam kehidupan kita dan dapat indra tangkap.
Misalnya kata sapi, yaitu hewan ternak. Contoh kalimatnya : Sudah lama Mbah Marijan memelihara sapi di rumahnya.
2. Makna Gramatikal
Makna gramatikal lahir akibat proses gramatika. Proses gramatika ini bisa berupa proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
Misal, proses afiksasi awalan ter- pada kata terangkat dalam contoh kalimat; “Meja seberat itu ternyata terangkat juga oleh adik saya yang paling kecil, melahirkan arti dapat diangkat. Sementara jika afiksasi ter- digunakan dalam kalimat; “kursi itu ikut terangkat saat mejanya adik geser, maka artinya tidak sengaja.
Macam-Macam Makna Kata
Makna kata dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang.
1. Berdasarkan ada atau tidaknya referen pada sebuah kata atau leksem yaitu berupa makna referensial dan nonreferensial.
2. Berdasarkan pada ada tidaknya nilai rasa pada sebuah kata/leksem yaitu makna denotatif dan konotatif.
3. Berdasarkan pada ketepatan maknanya, maka kita mengenal makna kata dan istilah atau makna umum dan khusus.
4. Berdasarkan pada kriteria lain atau sudut pandang lain jenisnya yaitu adanya makna asosiatif, kolokatif, reflektif, idiomatik dan sebagainya.
Berikut ini adalah penjelasan dari jenis makna kata yang penulis rangkum dari berbagai sumber.
Makna Referensial dan Nonreferensial
Perbedaan makna referensial dan nonreferensial berdasarkan ada tidak adanya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen atau acuan, maka kata tersebut disebut kata bermakna referensial. Contoh kata rumah, referensinya yaitu sebuah tempat tinggal
Kalau kata-kata itu tidak mempunyai referen, maka kata nonreferensial. Contoh kata jika tidak mempunyai referen, jadi berarti nonreferensial.
Makna Denotatif dan Konotatif
Denotatif pada dasarnya sama halnya dengan referensial. Yaitu makna yang sesuai hasil observasi. Baik itu oleh penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya.
Oleh karenanya denotatif adalah makna yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah wanita, kata ini memilik arti manusia dewasa perempuan.
Konotatif adalah makna kata yang timbul karena kata tersebut memiliki ”nilai rasa”. Nilai rasa ini bisa berkonotasi positif juga bisa berkonotasi negatif. Tetai bisa juga berkonotasi netral. hanya saja makna konotatif bisa berubah.
Contohnya adalah kata ceramah, dahulu konotasinya negatif karena berarti cerewet. Sedangkan saat ini, kata ceramah sangatlah positif, karena berarti mengajak pada kebaikan ajaran agama.
Makna Kata dan Istilah
Makna dalam kata baru jelas jika telah kita gunakan dalam konteks kalimat atau konteks situasinya. Sementara istilah mempunyai arti yang jelas, pasti dan tidak meragukan meskipun tanpa konteks kalimat.
Sebuah istilah hanya digunakan pada bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Lebih jelasnya, perbedaan antara kata dan istilah dapat dilihat dari contoh kalimat berikut:
“Lengannya luka kena pecahan kaca.”
Kata tangan dan lengan pada kedua kalimat di atas adalah bersinonim sama. Namun dalam bidang kedokteran kedua kata itu memiliki arti yang berbeda. Tangan adalah bagian dari pergelangan sampai ke jari tangan; sedangkan lengan adalah bagian dari pergelangan sampai ke pangkal bahu.
Makna Konseptual dan Asosiatif
Konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apa pun. Misalkan kata kambing memiliki arti sejenis binatang yang makan rumput. Jadi makna konseptual sesungguhnya sama saja dengan makna leksikal, denotatif, dan referensial.
Asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa. Contohnya adalah kata bunga berasosiasi dengan wanita muda atau gadis.
Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Idiom adalah makna kata yang tidak bisa diartikan secara harfiah atau secara langsung karena artinya memang tersirat mewakili kondisi tertentu. Contoh membanting tulang dengan ’bekerja keras’, meja hijau dengan ’pengadilan’.
Sedangkan peribahasa memiliki arti yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari unsur-unsurnya karena adanya ”asosiasi” antara maksud asli dengan arti sebagai peribahasa. Misal peribahasa Seperti anjing dengan kucing untuk menggambarkan dua orang yang tidak pernah rukun.
Makna Kias
Kiasan adalah makna yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. Atau dengan kata lain semua bentuk bahasa (baik kata, frase, atau kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya
Contoh dewi malam, artinya bukanlah seorang putri di malam hari, tapi itu adalah kiasan dari rembulan. Begitu juga dengan raja siang adalah kiasan untuk matahari
Demikian pengertian makna kata, macam, dan contohnya. Semoga bermanfaat.***