Frasa : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis , dan Contohnya
Gatrailmu.com. Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk sebuah kalimat yang sempurna karena tidak mempunyai predikat atau nonpredikat.
Sederhanya, frasa adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih, namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat.
Dalam sebuah kalimat, frasa berkedudukan sebagai fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis lebih dikenal dengan subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (pelengkap), dan keterangan.
Baca : Karakteristik Kecerdasan Intrapersonal dan Cara Mengembangkannya
Misalnya, dalam sebuah kalimat yang terdiri dari S-P-O, frasa dapat mengisi kalimat tersebut dengan berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek.
Untuk mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam, bisa menyimak pembahasan mengenai frasa beserta ciri dan jenis-jenisnya di bawah ini.
Ciri-Ciri Frasa
Frasa berbeda dengan unsur bahasa yang lain. Ciri-ciri nya antara lain yaitu sebagai berikut.
- Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.
Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
Frasa bersifat nonpredikatif.
Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
Jenis-Jenis Frasa
Adapun jenis frasa secara garis besar dibagi menjadi empat, sebagai berikut.
- Jenis frasa berdasarkan inti kelas kata pembentuiknya
Jenis frasa berdasarkan konstruksi pembentuknya
Jenis frasa berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya
Jenis frasa berdasarkan hubungan antar unsur-unsurnya
Jenis Frasa Berdasarkan Inti Kelas Kata Pembentuknya
a. Frasa verbal
Adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat.
Contoh : sedang mandi, akan tidur
b. Frasa nominal
Adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti dari kata benda.
Contoh : buku tulis, kursi goyang
c. Frasa ajektiva
Adalah suatu frasa yang mempunyai inti berupa kata sifat dalam unsur pembentukannya.
Contoh : paling cantik, sangat rajin
d. Frasa adverbia
Frasa adverbia adalah frasa yang mengandung unsur inti kata keterangan dan dapat sebagai substitusi kata keterangan dalam suatu kalimat.
Contoh : minggu lalu, besok pagi
e. Frasa numeralia
Yang dimaksud frasa numeralia adalah frasa yang terbentuk dari kata bilangan. Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, dan urutan dalam suatu deret.
Contoh : dua puluh ekor sapi, cinta segi tiga
f. Frasa preposisional
Frasa preposisional merupakan frasa yang mengandung preposisi dan objek preposisional yang dapat berperan sebagai kata keterangan dalam suatu kalimat.
Contoh : di sekolah, dari pasar
g. Frasa konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang mengandung konjungsi atau kata sambung.
Contoh : ketika belajar, kemarin malam
Jenis Frasa Berdasarkan Konstruksi Pembentuknya
a. Frasa endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki konstituen inti yang memiliki hubungan atau kesetaraan dengan konstituen lainnya yang ada pada rangkaian kalimat tersebut.
Secara umum ada tiga jenis frasa endosentrik, yaitu
1. Frasa endosentrik atributif, yaitu frasa yang memiliki potensi untuk dihubungkan dengan kata dan, atau, baik…maupun
Contoh : ayah ibu, siang malam, tua muda
2. Frasa endosentris apositi, yaitu menggunakan aposisi untuk menandakan dua unsur pusat yang saling merujuk.
Contoh : Bahasaku, bahasa Indonesia
Naura, anaknya Ibu Yanti
3. Frasa endosentris koordinatif, yaitu di antara unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan konjungsi
Contoh : lebih muda, sangat cepat
b. Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti. Lantaran tidak memiliki unsur inti, kalimat ini tidak dapat dipenggal-penggal atau dibeda-bedakan.
Secara umum, ada tiga bentuk frasa eksosentrik yang umumnya digunakan dalam suatu kata-kata. Antara lain yaitu :
1. Frasa eksosentris direkif , frasa eksosentris yaitu merupakan gabungan dari kata depan dan kata benda.
Contoh : ke Bandung, ke Surabaya, di Pamekasan, di pasar, dan lain sebagainya.
- Frasa eksosentris non direktif , frasa eksosentris yaitu merupakan gabungan antara nomina dan kata-kata tertentu seperti si, sang, para, yang dan sejenisnya.
Contoh : sang bangau, para hadirin, para jemaah, dan lainnya.
3. Frasa eksosentris konektif , frasa eksosentris yaitu hasil gabungan kata kerja/kata sifat/kata benda dengan kata lekas, segera, saat, akan, hendak, dll.
Contoh : lekas sembuh, segera pindah, akan dirobohkan, dll.
Jenis Frasa Berdasarkan Hubungan antar Unsur-Unsurnya
a. Frasa setara atau koordinatif
Yang dimaksud Frasa setara adalah frasa yang antar katanya memiliki unsur yang setara.
Contoh : ayah ibu, muda mudi, cantik jelita
b. Frasa setara bertingkat atau subordinatif
Frasa setara bertingkat yaitu frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang tidak setara atau memiliki tingkatan-tingkatan tertentu.
Contoh : sedang membaca, rumah besar, kursi goyang
Jenis Frasa Berdasarkan Makna yang Terkandung di Dalamnya
a. Frasa biasa
Frasa biasa adalah frasa yang terbentuk dari makna denotasi (makna sebenarnya).
Contoh : sedang membaca, rumah besar, kursi goyang
b. Frasa idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yang bermakna tidak sebenarnya atau memiliki konotasi tertentu.
Contoh : anak mas, buah bibir, jago merah
c. Frasa ambigu
Frasa ambigu yaitu frasa yang memiliki makna ganda sehingga dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa-frasa ambigu umumnya memerlukan penjelasan yang lebih.
Contoh : memberi tahu, frasa tersebut dapat memiliki arti memberi kabar atau memberi makanan bernama tahu
Demikian pengertian frasa, ciri-ciri, jenis , dan contohnya. Semoga bermanfaat.