Anak Berkebutuhan Khusus, Kenali Jenis dan Ciri-Cirinya

Diposting pada

Anak Berkebutuhan Khusus, Kenali Jenis dan Ciri-Cirinya

Gatrailmu.com. Masih banyak orangtua yang merasa malu apabila anak mereka memiliki keterbatasan-keterbatasan baik fisik, psikis maupun akademik yang sering disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Oleh karena itu, orang tua berusaha dan menjaga agar anaknya tidak berinteraksi dengan anak lain ataupun masyarakat.

Masyarakat umum yang belum mengerti menganggap bahwa jika anak mereka berinteraksi dengan anak yang mempunyai keterbatasan fisik, psikis maupun akademik atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maka anak mereka akan ikut tertular.

Itu adalah pandangan yang kurang tepat,sikap. Orang tua yang demikian itu akan membuat keadaan semakin parah dan menyebabkan potensi yang  anak miliki tidak berkembang secara optimal.

Anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, psikis ataupun akademik sering disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

Anak yang memiliki keterbatasan oleh masyarakat dipandang sebelah mata. Masyarakat menganggap mereka tidak mempunyai kemampuan, kecerdasan dan potensi lemah atau pendapat lainnya. Anak akan semakin  kurang memiliki masa depan yang cerah, lebih parah lagi anak akan dianggap sebagai anak yang hanya bisa merepotkana depanya.

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Terdapat jenis-jenis anak berkebutuhan khusus berdasarkan ciri-ciri yang mereka miliki. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus Pasal 4 anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan menjadi:

1. Tunanetra

2. Tunarungu

3. Tunawicara

4. Tunagrahita

5. Tunadaksa

6. Tunalaras

7. Berkesulitan belajar

8. Lamban belajar

9. Autis

10. Memiliki gangguan motorik

11. Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain

12. Memiliki kelainan lain

Berikut ini adalah  penjelasan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus beserta ciri-cirinya yang penulis rangkum dari berbagai sumber.

1. Tunagrahita

Tunagrahita merupakan hambatan pada seorang anak karena masalah perkembangan mentalnya. Anak-anak ini jauh di bawah rata-rata (iQ kurang dari70), sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, komunikasi, maupun sosial.

Pada umumnya anak tunagrahita ini membutuhkan penanganan khusus, meskipun tidak tertutup kemungkinan kedepan mereka tetap harus dapat belajar mandiri.

Berikut ini adalah macam-macam tunagrahita  yang dapat ditemukan pada anak-anak bekebutuhan khusus.

a. Tunagrahita Ringan

Kecerdasannya dan adaptasi sosial dari anak tunagrahita ini terhambat, akan tetapi mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.

b. Tunagrahita Sedang

Anak-anak  ini memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah tunagrahita ringan.

c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Anak-anak  yang termasuk dalam kelompok ini hampir tidak memiliki kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi. dan bekerja.

d. Tunagrahita Down Sindrom

Tunagrahita Down Sindrom merupakan gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu, yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.

Anak–anak yang mengalami tunagrahita ini kebanyakan orang menyebutnya dengan anak seribu wajah, karena wajah anak-anak down sindrom hampir semua sama.

Ciri-ciri anak tunagrahita :

  • duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak normal lain seusianya;
  • kesulitan berbicara, mengendalikan sikap, atau gerakannya;
  • kesulitan dalam memecahkan masalah dan memahami aturan sosial;
  • tinggi badan yang relatif pendek; dan
  • kepala mengecil.
2. Tunanetra

Tunanetra secara umum lebih dikenal buta, merupakan kekurangan pada seseorang karena kehilangan fungsi penglihatannya, baik sebagian atau menyeluruh.

Anak tunanetra ini memiliki keterbatasan dalam hal penglihatan, sehingga saat proses pembelajarannya lebih menekankan pada alat indera yang lain, yaitu indera perabaan dan pendengaran. Indra penglihatan merupakan bagian sangat penting dalam penerimaan informasi, sehingga anak yang memiliki keterbatasan ini memerlukan penanganan pendidikan khusus.

Ciri-ciri anak tunanetra :

  • kesulitan dalam memberikan respon;
  • rendah diri atau sebaliknya memiliki sifat pemberani;
  • ekspresi emosinya homogen;
  • memeiliki pengertian tidak lengkap tentang suatu objek; dan
  • suka berfantasi.

Anak Berkebutuhan Khusus

3. Tunarungu

Seseorang dapat dikatakan tunarungu atau tuli, jika memiliki kerusakan atau kelainan pada alat organ pendengarannya.

Anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam pendengaran. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, mulai dari dalam kandungan, atau benturan keras yang menyebabkan kerusakan pada organ pendengaran.

Seseorang yang mengalami gangguan pada fungsi pendengaranini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya.

Ciri-ciri anak tunarungu :

  • dapat mengerti percakapan biasa pada jarak dekat;
  • kosa katanya terbatas;
  • sulit menangkap isi pembicaraan jika lawan bicara tidak berhadapan dengannya; dan
  • anak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah namun dalam kelas khusus.
4. Tunalaras

Tunalaras merupakan kondisi seorang individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol social,

Anak-anak tunalaras biasa menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya, sehingga sering sulit bahkan tidak bersosialisasi dengan lingkungan dan orang sekitar.

Tunalaras ini dapat terjadi karena berasal dari faktor internal yaitu keluarga atau eksternal yaitu lingkungan sekita. Anak semacam ini mebutuhkan pendekatan yang lebih intensif terutama dari keluarga

Ciri-ciri anak tunalaras :

  • cemas;
  • tegang;
  • tidak punya teman;
  • tertekan;
  • sensitif;
  • rendah diri;
  • mudah frustasi; dan
5. Tunadaksa

Tunadaksa merupakan suatu keadan bahwa anggota tubuh seseorang tidak sempurna, seperti berjalan menggunakan bantuan kursiroda atau memiliki bentuk tangan tidak sempurna.

Seseorang memiliki kekurangan tunadaksa dapat terjadi karena kecelakaan, penyakit atau juga bisa karena pembawaan sejak lahir. Kebanyakan orang menebut istilah tunadaksa ini dengan kata cacat atau cacat tubuh.

Ciri-ciri anak tunadaksa :

  • anggota gerak tubuh kaku, lemah ataupun lumpuh;
  • kesulitan dalam melakukan atau dapat bergerak, akan tetapi tidak sempurna bahkan tidak terkendali;
  • memiliki anggota gerak yang tidak sempurna atau lebih kecil dari biasa;
  • cacat pada alat gerak; dan
  • terkadang kesulitan pada saat berdiri,berjalan,duduk, atau menunjukkan sikap tubuh tidak normal.
6. Autis

Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks yang gejalanya sudah terlihat sebelum anak berusia tiga tahun. 

Menurut Yatim (2002) dalam YAI, anak autis dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

  • Autisme persepsi: dianggap autisme yang asli kerana kelainan sudah timbul sebelum lahir. Ketidak mampuan anak berbahasa termasuk pada penyimpangan reaksi terhadap rangsangan dari luar, begitu juga kemampuan anak bekerjasama dengan orang lain, sehinggaanak bersikap masa bodaoh.
  • Autisme reaksi: terjadi karena beberapa permasalahan yang di menimbulkan kecemasan seperti orang tua meninggal, sakit berat, pindah rumah/sekolah dan sebagainya. Autisme ini akan memuncukan gerakan-gerakan tertentu berulang – ulang, kadang-kadang disertai kejang-kejang. Gejala ini muncul pada usia lebih besar enam sampai tujuh tahun sebelum anak memasuki tahapan berfikir logis.
  • Autisme yang timbul kemudian: terjadi setelah anak agak besar, dikarenakan kelainan jaringan otak yang terjadi setelah anak lahir. Hal ini akan mempersulit dalam hal pemberian pelatihan dan pelayanan pendidikan untuk mengubah perilakunya yang sudah melekat.

Ciri-ciri anak autis adalah : 

  • Gangguan dan masalah dalam berinteraksi dengan orang lain
  • Kadang anak autisme terlihat sangat linglung, terkucil, terasing, tidak mau melakukan kontak mata dengan orang lain.
  • Tidak mau bermain bersama teman-temanny Sering mengulang gerakan-gerakan secara terus menerus dan berlebihan.
  • Sulit unutk belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dan menyebabkan seolah-olah ia hidup dalam dunianya sendiri.Demikian sekilas ulasan mengenai

Demikian ulasan tentang anak berkebutuhan khusus, jenis, dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan