Drama : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Unsurnya

Diposting pada

Gatrailmu.com. Secara etimologis, kata drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi.

Drama merupakan perbuatan, tindakan, atau aksi yang telah tersusun dalam bentuk tulisan untuk kemudian dipentaskan dalam sebuah panggung.

Pemeran drama umumnya oleh beberapa aktor dan aktris melalui gerakan-gerakan dan dialog-dialog, serta terdapat penonton dalam pementasan drama tersebut.

Sementara kata drama sendiri memiliki arti suatu tindakan dan tindakan, tentang karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan maknanya untuk menampilkan karya yang diperankan oleh aktor.

Ciri-Ciri Drama

Ciri-ciri Drama

Ciri-ciri drama adalah sebagai berikut.

1. Sebuah drama memiliki naskah drama atau teks yang di dalamnya berbentuk dialog.

2. Sebuah drama harus diperankan atau dilakonkan.

3. Sebuah drama sepanjang-panjangnya kurang dari 3 jam.

4. Dalam drama tidak ada pengulangan adegan.

5. Dalam drama terdapat konflik dan emosi.

6. Sebuah pentas drama, memerlukan adanya latihan khusus untuk para pemain.

Jenis- jenis Drama

Drama memiliki jenis-jenis yang cukup banyak, secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama.

1. Jenis drama berdasarkan penyajian lakon

Jenis drama berdasarkan penyajian lakon antara lain sebagai berikut.

a. Komedi, merupakan drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh.

b. Tragedi, merupakan drama yang memiliki alur cerita kesedihan.

c. Tragekomedi, yaitu merupakan drama perpaduan antara drama tragedi dan komedi.

d. Opera, merupakan drama yang memerankannya dengan cara menyanyikan bersamaan iringan  musik.

e. Melodrama, yaitu merupakan drama yang melakukan dialog bersama dengan iringan musik.

f. Farce, merupakan drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan.

g. Tablo, merupakan drama yang tokohnya lebih mengutamakan gerak, para tokoh tidak melakukan dialog hanya melakukan berbagai gerakan saja.

h. Sendratari, yaitu merupakan perpaduan antara drama dengan seni tari.

2. Pembagian drama berdasarkan sarana

Jenis drama berdasarkan sarana adalah sebagai berikut.

a. Drama panggung, yaitu jenis Drama yang pementasannya di atas penggaung sepenuhnya.

a. Drama wayang, adalah drama yang biasanya diiringi dengan pagelaran wayang.

b. Drama radio, yaitu drama yang hanya bisa mendengarkannya lewat radio.

c. Drama televisi, jenis drama ini merupakan drama panggung yang ditampilkan di televisi.

d. Drama film, drama yang biasanya menggunakan layar lebar sebagai medianya.

e. Drama boneka, sama halnya dengan drama wayang pemeran, memainkan drama jenis ini tidak oleh aktor secara langsung, melainkan menggunakan media boneka untuk pemerannya

3. Jenis drama berdasarkan keberadaan teks naskah

Jenis drama berdasarkan keberadaan teks naskah di bagi menjadi dua  jenis, yaitu sebagai berikut.

a.  Drama modern , yaitu merupakan drama yang dilakukan dengan adanya sebiah naskah.

b. Drama tradisional, yaitu merupakan drama yang pemerannya melakukan secara otodidak atau tidak menggunakan naskah

Unsur-unsur Drama

Di dalam drama juga memiliki unsur pembangun, agar drama dapat terlaksana secara baik.

Unsur-unsur drama tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tema

Ide pokok atau gagasan dari dalam drama.

2. Alur

Jalan cerita dalam drama yang harus  pemain ikuti dari awal hingga akhir cerita pementasan drama.

  1. Tokoh

Pemain atau pemeran dari cerita drama. Tokoh dalam drama biasanya memiliki tokoh utama dan tokoh pembantu atau figuran.

  1. Watak

Sifat atau karakter dalam tokoh drama sesuai dengan cerita. Jenis watak antara lain  yaitu watak protagonis atau baik dan watak antagonis atau jahat

  1. Latar

Dapat berupa latar tempat, latar suasana, dan latar waktu yang terdapat dalam drama.

  1. Amanat

Drama harus mampu menyampaikan pesan yang pengarang melalui cerita yang ditampilkan oleh para pemain untuk para penonton.

Struktur Drama

Struktur yang terdapat dalam drama antara lain sebagai berikut.

1. Prolog

Prolog merupakan bagian awal dari sebuah drama. Penggunaan prolog biasanya untuk menceritakan gambaran drama yang akan dimainkan secara umum.

2. Dialog

Dialog merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah drama. Dialog menjadi hal inti pada pentasan drama dengan memiliki fungsi sebagai penghantar komunikasi antar tokoh.

Berikut adalah penjelasan mengenai tiga bagian dalam dialog sebuah teks drama:

a. Orientasi

Orientasi dalam sebuah teks drama menentukan aksi dalam sebuah waktu dan tempat. Dalam orientasi pembaca atau penonton akan diperkenalkan kepada para tokoh, situasi cerita teks atau pementasan drama

Juga terdapat mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita teks drama tersebut, serta ada kalanya membayangkan resolusi yang ada dalam cerita atau pementasan teks drama tersebut.

b. Komplikasi

Komplikasi merupakan bagian tengah cerita dalam teks drama yang berfungsi dalam mengembangkan konflik cerita.

Di dalam bagian ini, tokoh utama akan mengalami berbagai rintangan dalam mencapai tujuannya dan mengalami berbagai kesalahpahaman dalam menghadapi berbagai rintangan tersebut.

c. Resolusi (Denouement)

Resolusi merupakan bagian terakhir yang muncul setelah komplikasi. Titik batas antara komplikasi dan resolusi yaitu klimaks (turning point).

Di dalam klimaks terjadi perubahan penting nasib dari tokoh utama. Kepuasan pembaca teks drama atau penonton pementasan drama bergantung pada sesuai atau tidaknya nasib tokoh utama dengan harapan mereka.

3. Epilog

Epilog merupakan bagian akhir atau bagian penutup dari sebuah drama. Bagian epilog biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan dalam  cerita drama tersebut.

Demikian ulasan tentang pengertian drama, ciri, jenis, dan unsurnya. Semoga bermanfaat.***

Tinggalkan Balasan