Esai : Ciri, Jenis, Struktur, Kebahasaan, dan Langkah Menyusun
Gatrailmu.com. Esai merupakan sebuah karangan atau tulisan yang membahas suatu tema dari sudut pandang pribadi si penulis. Esai merupakan tulisan yang mengandung pendapat dan bersifat subyektif dan argumentatif.
Hal yang patut digaris bawahi adalah, bahwa pandangan pribadi ini harus logis dan dapat dipahami dengan baik. Argumen harus didukung oleh fakta, sehingga esai tidak menjadi tulisan fiktif atas sekadar imajinasi dari sang penulis.
Baca : Pengertian Teks, Jenis-jenis, dan Ciri-cirinya
Tujuan dari esai sendiri adalah agar para pembaca esai tersebut dapat mempercayai sudut pandang permasalahan si penulis yang dituang dalam sebuah esai. Oleh karenanya, harus didukung oleh data dan fakta yang kredibel.
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sebutan untuk pengarang esai yaitu esais.
Ciri-ciri Esai
Esai berbeda dengan karangan yang lain, untuk membedakannya pahami ciri-cirinya berikut ini.
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya membacanya tidak memerlukan waktu yang lama.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk menyampaikannya kepada para pembaca.
5. Memenuhi kebutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Tujuan Esai
Menulis esai mempunyai tiga tujuan sebagai berikut, yaitu :
1. Meyakinkan Pembaca
Argumen dalam essay bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar percaya terhadap pendapat penulis. Data atau fakta yang menunjang berguna memperkuat opini yang penulis.
2. Menerima Pendapat Penulis
Penulisan esai juga bertujuan untuk membuat pembaca bisa menerima pemikiran penulis.
3. Memberikan Informasi
Dengan penelitian atau tinjauan terhadap kondisi atau temuan yang penulis ungkapkan, pembaca bisa mendapatkan informasi baru sesuai dengan topik.
Jenis-Jenis Esai
Berikut ini terdapat beberapa jenis esai.
1. Esai Deskriptif
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Penulis bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya
2. Esai Tajuk
Esai jenis ini dapat kita jumpai dalam surat kabar dan majalah. Mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak memerlikan nama penulis.
3. Esai Cukilan Watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Di sini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai Pribadi
Hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai Reflektif
Menulis esai reflektif secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6. Esai Kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra yaitu kritik sastra.
Struktur Esai
Untuk menulis esai yang baik, terdapat susunan atau struktur dari esai yang hars penulis perhatikan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topik atau tem dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar belakang dan pendapat pribadi penulis mengenai tema secara lebih jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan menjadi pengantar pembaca untuk memahami topik sehingga pembaca lebih mudah menelaah isi esai.
2. Isi/Pembahasan
Isi atau pembahasan adalah bagian dari esai yang menjelaskan tema/topik tulisan secara lebih detil. Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara kronologis atau urut sesuai dengan ide dalam kerangka sehingga esai menjadi koheren.
3. Kesimpulan/Penutup
Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam esai. Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkan apa yang sudah penulis sampaikan di pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh melebar ke topik lain.
Kebahasaan Esai
Bahasa dalam esai pada umumnya sama dengan karya ilmiah, yaitu sebagai berikut.
1. Baku
Strukturnya sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang berlaku.
2. Logis
Ide atau pesan penulis sampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dan logis.
3. Ringkas
Menggunakan ide dan gagasan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas
4. Runtun
Mengungkapkan ide secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.
5. Denotatif
Menggunakan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
Langkah Pembuatan Esai
Berikut ini terdapat beberapa langkah pembuatan esai.
1. Menentukan tema atau topi. Menentukan tema atau topik yang ingin dibicarakan dalam sebuah esai dan dituangkan menjadi sebuah gagasan pokok berupa satu kalimat lengkap, dimana gagasan pokok merupakan pandangan atau pendirian mengenai topik yang dipilih.
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan dibahas. Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir. Kemudian tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas.
4. Menulis tubuh esai. Dimulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
Demikian ciri-ciri esai, senis, struktur, kebahasaan, dan langkah penyusunanya. Semoga bermanfaat.