Manfaat Puasa untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Diposting pada

Manfaat Puasa untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Gatrailmu.com.  Salah satu gangguan dalam sistem peredaran darah manusia dan perlu diwaspadai adalah tekanan darah yang melebihi batas normal (120/80) atau dalam dunia medis disebut hipertensi.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) akan menimbulkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada arteri (nadi). Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung koroner.

Hipertensi sering terjadi tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas. Penyakit ini dapat ditemukan apabila sudah ada tanda-tanda komplikasi. Gejala hipertensi akan muncul jika tekanan darah sudah sangat tinggi.

Pengukuran tekanan darah sendiri dibagi menjadi dua, yaitu pengukuran tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan darah diastolik merupakan tekanan pada saat otot jantung relaksasi, sebelum jantung kembali memompa darah.

Di dalam pencatatan hasil pengukuran tekanan darah, tekanan darah sistolik ditulis lebih dahulu dari tekanan darah diastolik, dan memiliki angka yang lebih tinggi.

Berdasarkan kesepakatan perkumpulan dokter jantung di Amerika Serikat, AHA tahun 2017, tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut.

  • Normal: berada di bawah 120/80 mmHg.
  • Meningkat: berkisar antara 120-129 untuk tekanan sistolik dan < 80 mmHg untuk tekanan diastolik.
  • Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.
  • Hipertensi tingkat 2: 140/90 atau lebih tinggi.

Gejala Hipertensi

Gejala Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering tidak terdeteksi sejak lama dan terjadi selama bertahun-tahun. Banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka sedang menderita penyakit tersebut.

Hipertensi pada umunya terjadi tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas. Penyakit ini dapat ditemukan apabila sudah ada tanda-tanda komplikasi. Gejala hipertensi akan muncul jika tekanan darah sudah sangat tinggi.

Tidak jarang seorang penderita hipertensi dapat meninggal secara mendadak, sehingga penyakit ini dapat juga disebut dengan sillent killer.

Secara internal, hipertensi diam-diam dapat merusak jantung, paru-paru, pembuluh darah, otak dan ginjal jika tidak terobati. Hipertensi adalah faktor resiko utama stroke dan serangan jantung.

Pembacaan tekanan darah yang normal akan berada pada 120/80, sementara hasil yang lebih tinggi dan sering terjadi (terus-menerus) dapat menunjukkan hipertensi.

Gejala hipertensi yang paling umum terjadi adalah sakit kepala. Apabila tekanan darahnya sangat tinggi, maka rasa sakit kepala ini akan semakin hebat.

Gejala lainnya dari hipertensi, antara lain tubuh lemas, nyeri di dada, mengalami sesak napas, terjadi gangguan irama jantung (aritmia), dan juga penglihatan kabur.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena hipertensi, yaitu usia, keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), konsumsi garam berlebih, konsumsi rokok dan alkohol, serta kurangnya aktivitas fisik.

Puasa Membantu Turunkan Hipertensi

Puasa memiliki hubungan yang kuat dengan kesehatan tubuh, salah satunya yang berhubungan dengan tekanan darah. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan berpuasa mampu menurunkan tekanan darah hingga mencapai 20 persen.

Meskipun puasa membuat Anda merasakan lapar dan haus sepanjang hari, akan tetapi puasa ternyata memiliki efek layaknya pembersihan tubuh dan detoksifikasi, khususnya pada organ-organ pencernaan.

Puasa membuat organ-organ tubuh Anda lebih sehat dan aliran darah menjadi lebih lancar. Berpuasa juga dapat berdampak positif terhadap pengendalian tekanan darah. Pada saat berpuasa, Anda akan cenderung melakukan pengendalian makanan dan hal ini baik untuk menurunkan asupan kalori harian Anda.

Terciptanya keseimbangan gizi selama Anda melakukan ibadah puasa dengan sendirinya membuat tekanan darah menjadi normal dan terkendali. Tingginya tekanan darah dapat disebabkan karena pola makan yang tidak terkendali saat puasa dan tingkat emosi yang juga tinggi.

Pada saat menjalankan puasa, penderita hipertensi perlu mengurangi asupan garam yang banyak mengandung natrium, baik pada saat berbuka maupun sahur.

Natrium dalam garam sebenarnya bermanfaat untuk menjaga regulasi volume dan tekanan darah, akan tetapi kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja organ ginjal.

Berdasarkan hasil penelitian, setengah sendok teh garam akan dapat menaikkan tekanan darah sistolik sebesar 5 poin dan tekanan darah diastolik naik sebesar 3 poin.

Garam merupakan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal. Karena natrium memiliki sifat mengikat air, maka semakin tingginya kadar garam membuat volume darah meningkat.

Peningkatan volume darah akan menjadikan alirannya semakin deras, sedangkan lebar pembuluh darah tetap. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.

Hipertensi adalah penyakit menahun, yang artinya penyakit tersebut akan terus menetap dan harus selalu dikontrol. Puasa merupakan salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah yang cenderung tinggi dan yang paling penting, yaitu menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan oleh penderita hipertensi tentu dengan menghindari faktor pemicunya.

Di dalam memastikan kondisi kesehatan Anda, maka perlu juga dilakukan pengecekan terhadap tekanan darah secara rutin selama berpuasa. Apabila tekanan darah Anda cenderung tinggi, maka segera lakukan evaluasi terhadap beberapa faktor pemicu naiknya tekanan darah tersebut, sehingga tekanan darah Anda berangsur-angsur kembali normal.

Baca :

Demikian manfaat puasa untuk turunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Semoga bermanfaat.