Manfaat Story Telling pada  Anak Usia Dini

Diposting pada

Gatrailmu.com. Pendidikan pada anak usia dini PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik (koordinasi motorik kasar dan halus), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap perilaku dan beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan tahap-tahap yang dilalui oleh anak usia dini.

Story telling atau biasa disebut dengan mendongeng, merupakan suatu cara dalam menyampaikan informasi ataupun cerita secara lisan. Media yang dapat digunakan untuk story telling juga beragam, mulai dari buku cerita, boneka tangan, wayang, dll. Cerita dalam story telling juga dapat berupa fabel ataupun legenda.

Story telling merupakan salah satu media atau cara yang dapat digunakan untuk menstimulasi anak. Melalui story telling, dapat mengembangkan kemampuan berpikir kriti,  sikap prososial serta kemampuan Bahasa ekspresif dan reseptif pada anak.

Manfaat Story Telling

Story Telling

Story telling ini sendiri biasanya dilakukan kepada anak-anak terutama anak usia dini. Karena ternyata, metode ini mempunyai banyak manfaat sebagai berikut.

1. Meningkatkan kecerdasan 

Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya story telling anak akan mampu mendengarkan cerita, lalu anak akan mencoba mengolah bagaimana alur cerita yang ada dipikirannya. Selain itu, dengan story telling ini, anak akan belajar berfikir kritis.

2. Meningkatkan kelancaran bahasa anak

Story telling merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan kemmpuan bahasa anak. Karena saat kita melakaukan story telling pada anak, membantu mengajarkan anak untuk mendengar, mengingat kata, memperlancar bahasa ,memahami alur dari suatu cerita dan juga meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi dan tulisan. Ini akan membuat mereka lebih cepat bicara dan menguasai bahasa.

3. Menumbuhkan Imajinasi dan kreativitas anak

Melalui alur cerita dapat membantu anak dalam membentuk imajinasi. Imjinasi dapat mendorong anak berfikir kreatif dan cepat dalam menganalisa sesuatu. Semakin sering anak mendengarkan cerita maka semakin tinggi dan luas imajinasi serta kreativitas yang dimiliki oleh anak.

4. Minat baca anak bertambah

Dari mendengarkan, anak akan mulai tertarik untuk membaca buku. Semakin sering berstory telling, semakin tumbuh rasa penasaran anak terhadap kisah-kisah menarik serta pengetahuan umum.

Baca : Mendongeng yang Asyik dan Menyenangkan untuk Anak Paud

Story telling dapat membantu orang tua dan guru memahami perkembangan anak dalam beberapa aspek berikut;

1. Memperoleh informasi

Secara tidak langsung, dengan bercerita orang tua telah dan dapat memperoleh informasi terkait perkembangan sang anak, baik aspek kognitif, bahasa, sosial emosional dan aspek perkembangan lainnya

2. Mengenal emosi

Bercerita turut membantu orang tua dalam proses memahami emosisang anak dan kemudian membuat rencana upaya dalam membantu anak agar kelak ia dapatmengelola emosinya dengan baik, berpikir fleksibel, serta dapat mengelola dirinya dengan baikdalam situasi apapun.

3. problem solving

Dengan story telling orang tua dapat mengidentifikasi, mencari solusi penyelesaian, serta mengevaluasi bagaimana caranya agar masalah yang ada pada sang anak dapat diatasi sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.

Tahapan Story Telling  

Untuk mendorong efektivitas story telling anak, praktek pembiasaan dapat diperankan langsung oleh guru maupun orang tua melalui dua tahapan yaitu:

1. Tahapan Pra-Bercerita, 

Tahapan ini dapat dimulai dengan cara, misal anak diarahkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu, berdoa, dan memberikan pilihan tema cerita oleh anak serta menyepakati aturan. 

2. Tahapan Saat Bercerita

Tahapan kedua ini ditekankan pada aktivitas ketika bercerita, yang dapat dimulai dari meyebutkan/membacakan judul cerita, penulis, illustrator serta mengenalkan tokoh – tokoh dalam cerita. Gunakan intonasi dan ekspresi tertentu ketika menyampaikan cerita.

Berikan jeda ketika bercerita untuk memberikan kesempatan pada anak memgungkapkan pertanyaan atas pemikiran dan perasaannya terkait cerita tersebut.

Akhiri dengan diskusi, tanya jawab dan  memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan perasaannya, pengalamannya terkait dengan isi cerita

Demikian manfaat story telling pada  Anak Usia Dini. Semoga bermanfaat.***