Negara dengan Waktu Puasa Terlama dan Tercepat di Dunia
Gatrailmu.com. Umat muslim di seluruh belahan dunia akan melakukan puasa selama bulan Ramadan sebagai salah satu ibadah wajib. Puasa Ramadan memiliki banyak tujuan, antara lain sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, momen untuk memperbanyak rasa bersyukur, mendisiplinkan diri, dan memohon pengampunan dari Allah.
Puasa akan diawali dengan makan sahur pada sepertiga malam, dimulai saat adzan subuh berkumandang hingga selesai di saat masuk adzan maghrib. Durasi waktu dalam menjalankan puasa di berbagai negara juga berbeda-beda. Di beberapa negara, ada yang menjalankan ibadah puasa selama lebih dari 20 jam lamanya dan ada juga negara yang hanya beberapa jam saja menjalankan puasa.
Perbedaan waktu puasa antar negara satu dengan negara lain bisa cukup signifikan, tergantung di belahan bumi mana umat Muslim tinggal. Perbedaan lamanya puasa di beberapa negara ini dapat dijelaskan secara ilmiah karena berkaitan dengan rotasi dan revolusi bumi Rotasi merupakan gerak perputaran Bumi pada sumbunya, sedangkan revolusi adalah gerak Bumi mengelilingi matahari.
Bumi memerlukan waktu selama satu tahun untuk berevolusi atau bergerak mengelilingi Matahari. Selama melakukan gerak revolusi tersebut, Bumi juga melakukan gerak rotasi.
Di dalam melakukan kedua gerakan tersebut, sumbu rotasi Bumi tidaklah sejajar terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. Akibatnya, Matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa Bumi, tapi akan terlihat di bagian utara atau selatan Bumi.
Perputaran bumi dalam mengelilingi matahari tidaklah lurus akan tetapi dalam posisi miring. Hal ini menyebabkan dalam waktu tertentu (Maret – September), negara-negara di belahan bumi utara akan menerima cahaya matahari lebih lama dari yang di selatan.
Pada waktu yang lain (Oktober – Februari), negara negara di belahan bumi selatan menerima cahaya matahari lebih lama dari yang di utara.
Pada saat matahari berada di khatulistiwa, maka semua tempat di bumi, kecuali kutub, mempunyai waktu siang dan malam yang sama, yaitu 12 jam, sehingga negara-negara di khatulistiwa cenderung mengalami waktu puasa yang sama.
Umat Muslim di Indonesia cukup beruntung karena hidup di bawah garis khatulistiwa, sehingga memiliki durasi waktu puasa yang tidak terlalu lama, yaitu hanya sekitar 13 jam.
Pada saat matahari berada di garis balik utara, maka belahan bumi utara mengalami siang lebih lama dibandingkan malam hari, sedangkan belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih pendek dibandingkan malam hari.
Di saat matahari berada di garis balik selatan, maka belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih lama dibandingkan malam hari dan belahan bumi utara mengalami siang lebih pendek dibandingkan malam hari.
Wilayah subtropis akan mendapatkan siang yang lebih panjang. Hal ini karena perbandingan cahaya dan bayangan (siang dan malam) adalah sekitar 60 % : 40 %.
Sementara di bagian tropis, perbandingan cahaya dan bayangannya adalah 50 % : 50 %. Hal inilah yang menyebabkan durasi puasa di berbagi negara berbeda-beda.
Negara Dengan Waktu Puasa Terlama dan Tercepat di Dunia
Islam menggunakan kalender Hijriah yang perhitungannya menggunakan bulan (qamar), sehingga memiliki hari lebih pendek jika dibandingkan denga Kalender Masehi yang perhitungannya menggunakan peredaran matahari.
Berdasarkan perhitungan tersebut, awal bulan Hijriah akan ditandai dengan terlihatnya bulan baru atau hilal.
Sedangkan pada pertengahan bulan akan terlihat jika bulan dalam keadaan purnama atau bulat pehuh.
Surat Kabar The HuffPost pada tahun 2015 telah merilis perhitungan waktu puasa di berbagai negara untuk mengetahui berapa lama waktu puasa umat muslim di seluruh dunia.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa negara Islandia (tepatnya Reykjavik) memiliki durasi puasa terlama di dunia, yaitu sekitar 22 jam. Kaum Muslim Islandia merupakan komunitas kecil dari seluruh jumlah penduduk yang tinggal di daerah kutub utara tersebut. Dari sekitar 323.000 penduduk, sebanyak 770 penduduk Islandia adalah Muslim. Imsak di Islandia baru dimulai pukul 02.00 dan waktu berbuka sekitar pukul 00.00. Muslim Islandia hanya memiliki waktu selama dua jam untuk berbuka puasa, melaksanakan tarawih, dan juga sahur.
Sedangkan Chile (tepatnya kota Punta Arenas) memiliki waktu berpuasa yang paling pendek di dunia, yaitu 9 jam 43 menit. Imsak di negara Chile baru akan dimulai pada pukul 06.30 dan berbuka puasanya sekitar pukul 16.30.
Chile terletak di ujung selatan benua Amerika dan berdekatan pula dengan benua Antartika. Seperti umumnya di daerah Antartika, maka matahari tidak bersinar lama di Chile. Hal Ini disebabkan karena di kawasan Benua Antartika atau Kutub Selatan bumi menjadi kawasan yang paling luas tertutup bayangan bumi.
Baca :
- 8 Manfaat Puasa Untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
- 10 Manfaat Kurma Untuk Puasa, Salah Satunya Mengatasi Gangguan Usus
Demikian negara dengan waktu puasa terlama dan tercepat di dunia. Semoga bermanfaat.