Numeralia (Kata Bilangan) : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

 Numeralia (Kata Bilangan) : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Tutorilmu.id. Numeralia atau Kata bilangan dalam ilmu bahasa tidak asing lagi Sesuai dengan namanya, kelas kata yang satu ini menerangkan tentang jumlah atau urutan.

Dalam numeralia atau kata bilangan menunjukkan jumlah, baik entitas bernyawa maupun tidak bernyawa.

Tentunya kita sudah familier dengan bentuk-bentuk numeralia, seperti pertama, tujuh belas, lima-lima, atau seluruh.

Penulisan kata ini sering terletak sebelum kata benda atau nomina untuk memberikan keterangan yang berhubungan dengan jumlah atau urutan.

Baca : Preposisi : Pengertian, fungsi, Jenis, dan Cara Penulisannya

Numeralia atau kata bilangan sangat umum disalahartikan dengan kata keterangan atau kata sifat karena fungsinya di dalam kalimat hampir sama. Akan tetapi, kata bilangan memiliki ciri yang sangat khusus yaitu menggunakan satuan jumlah atau angka.

Pengertian Numeralia

Kata bilangan (numeralia) adalah kata yang kegunaannya untuk menghitung jumlah wujud (orang, binatang, barang), urutan dalam suatu rangkaian angka atau konsep jumlah.

Pengertian Numeralia atau Kata bilangan merupakan kata yang menyatakan jumlah atau urutan dalam suatu deretan. Bisa berupa orang, benda, hewan, tumbuhan, atau yang lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, numeralia yaitu mempunyai arti sebagai kata/frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas.

Menurut A. Chart, numeralia merupakan kata-kata yang menyatakan jumlah, bilangan, nomor, urutan dan himpunan.

Sedangkan menurut I.R. Poedjawijatna dan P.J. Zoet mulder numeralia yaitu kata yang pemakaiannya untuk menyatakan sejumlah individu dari kelompok sejenis atau semacam.

Jenis Numeralia

Numeralia dilansir dari Narabahas.id,  secara garis besar terbagi menjadi dua jenis yaitu numeralia pokok numeralia tingkat. Berikut penjelasannya.

1. Numeralia Pokok

Numeralia pokok atau numeralia kardinal yaitu memiliki arti sebagai numeralia yang menjadi dasar dari bilangan yang lain.

Jenis ini digolongkan lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Numeralia pokok tentu
b. Numeralia pokok kolektif,
c. Numeralia pokok distributif
d. Numeralia pokok taktent
e. Numeralia pokok klitik,
f. Numeralia pokok pecahan

a. Numeralia pokok tentu

Numeralia ini mengacu pada bilangan utuh. Contohnya adalah 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga), 10 (sepuluh), dan 100 (seratus).

Contoh:
Tersangka KPK itu diperiksa penyidik selama lebih dari lima jam
Jumlah kluarga Pak Margo  ada lima orang.

b. Numeralia pokok kolektif

Ciri numeralia ini yaitu dengan menggunakan prefiks ke-, seperti kedua, ketiga, dan keempat. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif lazim diikuti dengan nomina. Selain itu, ada pula numeralia pokok kolektif yang menggunakan prefiks ber- setelah pronomina persona.

Contoh:
Kedua anak anak Pak Aris sekolah di kedokteran,
Kami sudah berjanji, bahwa kami berlima akan tetap bersahabat sampai tua.

c. Numeralia pokok distributif

Secara umum, numeralia pokok distributif terbentuk melalui pengulangan numeralia, seperti satu demi satu dan masing-masing. Selain itu, setiap dan tiap-tiap juga tergolong ke dalam numeralia pokok distributif karena menyatakan makna ketunggalan atau keindividualan.

Contoh:
Satu demi satu para tersangka menjalani pemeriksaan oleh pihak kejaksaan.
Setiap peserta dalam lomba pidato tersebut tampil secara maksimal.

d. Numeralia pokok tak tentu

Numeralia ini mengacu pada jumlah yang tidak pasti.  Perlu diketahui juga, numeralia pokok taktentu lazim diletakkan di muka nomina.

Contoh:

  • berbagai cara
  • sedikit air
  • banyak masalah
  • segenap insan
  • segala persoalan
  • seluruh bangsa

Lebih dari itu, numeralia pokok taktentu juga dapat dikonstruksi dengan penambahan prefiks ber- pada nomina numeral yang diulang. Penambahan sufiks -an pada nomina numeral pun turut membentuk numeralia pokok taktentu,

Contoh:

  • berpuluh-pulu
  • beratus-ratus
  • berjuta-juta
  •  seperti puluhan
  • ratusan
  • jutaan.
e. Numeralia pokok klitik

Numeralia ini diserap dari bahasa Jawa Kuno dan menempel sebagai proklitik di depan nomina. Contoh: eka-, dwi-, tri-, catur-, panca–, sapta-, dan dasa-.

f. Numeralia pokok pecahan

Ciri numeralia ini yaitu dengan kata per-, seperti satu perempat, seperlima, dan tujuh perenam belas. Numeralia pecahan pun dapat diwakili oleh seperdua, setengah, dan separuh.

Contoh:
Tiga per empat dari kue itu adalah milik Rani.
Sepertiga dari tanah itu adalah milik paman.

2. Numeralia Tingkat

Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia pokok kolektif. Keduanya sama-sama memiliki awalan ke-. Namun, ada perbedaannya.

Apabila numeralia pokok kolektif meletakkannya di muka nomina, numeralia tingkat letaknya di belakang nomina.

Ketiga pemain adalah contoh numeralia pokok kolektif, sedangkan pemain ketiga adalah contoh numeralia tingkat.

Perbedaan lainnya juga dapat kita teliti melalui penggunaan kata pertama dan kesatu. Pada numeralia pokok kolektif, kata pertama tidak dapat digunakan.

Frasa pertama pemain atau kesatu pemain tidak kita temukan. Sebaliknya, frasa pemain pertama atau pemain kesatu sering kita dengar. Dengan demikian, kata pertama dan kesatu hanya dapat digunakan dalam frasa numeralia tingkat

Demikian ulasan tentang Numeralia (Kata Bilangan) : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan