Gatrailmu.com. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh, karena akan menjadi racun sehingga membahayakan tubuh. Zat sisa tersebut dapat berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik (racun).
Proses ekskresi manusia bertujuan untuk menjaga homeostasis (keseimbangan kondisi internal tubuh) dan mencegah kerusakan pada tubuh manusia.
Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai organ Sistem Ekskresi Manusia beserta gambar dan fungsinya.
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi manusia yang berbentuk seperti kacang. Ginjal berjumlah dua (sepasang) dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang, tepatnya di bawah hati dan limpa. Di dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11 cm.
Berat dan besar ginjal bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Pada lelaki dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Sedangkan pada wanita dewasa, berat ginjal sekitar 115 – 155 gram. Volume rata-rata ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan. Ginjal berfungsi melakukan penyaringan terhadap darah didalam tubuh. Disamping itu juga mengatur tingkat keseimbangan air, dan mengatur konsentrasi garam yang ada pada tubuh.
Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian, sebagai berikut.
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya.
Zat sisa yang terkumpul akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter untuk kemudian dibuang saat buang air kecil.
Proses Pembentukan Urine
Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembentukan urine, yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi).
a. Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Akan tetapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
b. Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urine sekunder.
c. Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi adalah urine sesungguhnya.
2. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Kulit manusia memiliki sekitar 2 – 4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.
Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya.
Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.
Bagian-bagian Kulit
Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, sebagai berikut.
a. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis adalah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas.
Lapisan malphigi adalah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
b. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai berikut.
c. Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
3. Hati
Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma, yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Organ ini berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi.
Sebagai organ sistem ekskresi, hati berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan. Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein.
3. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Di dalam proses pernapasan, paru-paru adalah tempat pertukaran oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah. Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika menghembuskan napas.
Paru-paru selain berfungsi sebagai organ pernapasan dan ekskresi, juga berfungsi sebagai organ yang menjaga suhu dan tingkat kelembaban di dalam tubuh agar tetap normal.
Demikian penjelasan mengenai organ sistem ekskresi manusia dan fungsinya. Dapat disimpulkan bahwa organ-organ yang merupakan sistem ekskresi manusia, terdiri atas ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
Ginjal mengekskresikan urine, kulit mengekskresikan kelenjar keringat, hati sebagai organ ekskresi yang berperan dalam proses pengekskresikan empedu. Sedangkan paru-paru mengekskresikan karbondioksida dan uap air, Semoga bermanfaat.***