Gatrailmu.com. Sebagian orang mengatakan bahwa karya sastra adalah seni bahasa. Hal ini berarti, lahirnya karya tersebut adalah untuk dinikmati diri sendiri atau oleh siapa saja yang membacanya atau pembacanya.
Untuk dapat menulis dan menikmati karya sastra secara sungguh-sugguh memerlukan pengetahuan. Hasil karya satu ini bukanlah ilmu, melainkan seni yang memiliki unsur kemanusiaan di dalamnya, khususnya perasaan sehingga sangat susah menerapkan metode keilmuan di dalamnya.
Baca : Pengertian Novel, Ciri-Ciri, Struktur, Unsur-Unsur, dan Jenisnya
Pengertian Karya Sastra
Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentuk gambaran kehidupan yang dapat membangkitkn pesona dengan alat bahasa yang melukiskannya.
Sumardjo dalam bukunya mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa sastrawanya, rekaman ini menggunakan alat bahasa. Jadi karya sastra berbentuk rekaman dengan bahasa yang ingin penulis sampaikan kepada orang lain.
Ciri-Ciri Karya Sastra
Kita perlu memahami ciri-ciri karya sastra, karena penggunaan ragam bahasa yang ada dalam karya tersebut, baik bahasa sastra, bahasa ilmiah, dan bahasa sehari-hari dapat kita rasakan.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari karya sastra.
1. Merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi. Seorang sastrawan menciptakan dunia baru, meneruskan proses penciptaan di dalam semesta alam, bahkan menyempurnakannya.
2. Berisi luapan emosi yang spontan. Dalam puisi, penulis mengungkapkan nafsu-nafsu kodrat yang menyala-nyala, hakikat hidup dan alam.
3. Bersifat otonom, tidak mengacu kepada sesuatu yang lain; karya ini tidak bersifat komunikatif. Sastrawan hanya mencari keselarasan di dalam karyanya sendiri.
4. Otonomi karya ini mempunyai ciri koherensi. Pengertian koherensi ini pertama-tama mengacu pada keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi. Setiap isi berkaitan dengan suatu bentuk atau ungkapan tertentu. Selain itu, koherensi berarti menunjuk hubungan timbal-balik antara yang bagian dengan keseluruhan dan sebaliknya.
5. Menghidangkan sebuah sintesa antara hal-hal yang saling bertentangan. Pertentangan-pertentangan itu aneka 20 rupa bentuknya. Ada pertentangan antara yang disadari dan tidak disadari, antara pria dan wanita, antara roh dan benda, dan seterusnya.
6. Mengungkapkan yang tak terungkapkan. karya ini mampu menghadirkan aneka macam asosiasi dan konotasi yang dalam bahasa sehari-hari yang jarang kita temukan.
Jenis-Jenis Karya Sastra
Berikut ini adalah jenis karya sastra secara umum, antara lain sebagai berikut.
1. Prosa
Bentuk karya ini menggunakan bahasa bebas dan tidak terikat dengan aturan irama, diksi, rima, bunyi, dan lain-lain. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan fakta, ide, maupun cerita dan peristiwa.
2. Puisi
Berbeda dengan prosa, puisi adalah karya yang fokus pada keindahan diksi yang digunakan dan terikat dengan aturan irama, diksi, rima, bunyi, dan lainnya. Puisi terbagi menjadi dua kategori, yaitu puisi lama dan puisi modern.
3. Drama
Karya ini menggunakan bahasa yang bebas dan tidak beraturan, Namun, drama disajikan dalam bentuk dialog atau monolog yang menceritakan sebuah kisah. Hasil karyanya, yaitu naskah drama biasanya dibuat untuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukkan
Fungsi Karya Sastra
Beberapa fungsi karya sastra adalah sebagai berikut.
1. Menghibur (dulce) artinya memberikan kesenangan tersendiri dalam diri pembaca sehingga pembaca merasa tertarik membaca sastra.
2. Mengajar (utile) yaitu sastra memberikan nasihat dan penanaman etika sehingga pembaca dapat meneladani hal-hal positif dalam karya tersebut. Dalam hal ini, sastra memampukan manusia menjadi lebih manusia: mengenal diri, sesama, lingkungan, dan berbagai permasalahan kehidupan.
3. Fungsi estetis adalah fungsi keindahan dari dalam karya sastra yang menampilkan penggunaan bahasa-bahasa yang indah dan memikat.
4. Fungsi etis, yaitu fungsi etika atau moral yang ada dalam sastra melalui nasihat atau amanat yang terkandung di dalamnya.
5. Fungsi didaktis, yaitu fungsi pendidikan atau pengajaran dalam karya sastra yang dapat pembaca peroleh setelah membacanya.
4) Fungsi reflektif, adalah fungsi gambaran kehidupan dalam karya sastra yang selalu mencerminkan realitas sosial-budaya kapan dan di mana karya pengarang menciptakan karya tersebut.
Dengan membacanya, pembaca dapat mengetahui tradisi, kebiasaan, gambaran alam, situasi, sejarah, dan bahkan pola pikir masyarakat dalam karya tersebut.
5) Fungsi rekreatif, adalah fungsi hiburan yang terdapat dalam sastra melalui cerita, puisi, maupun dialog drama. Banyak pembaca yang merasa senang membaca sastra karena terhibur dengan dunia baru yang sastrawan bangun dalam karyanya.
Di dalam hal ini, banyak pembaca yang menjadikannya sebagai bacaan pengisi waktu, media luapan perasaan, serta wahana hiburan refleksi diri.
Demikian pengertian karya sastra, fungsi, ciri-ciri, dan jenisnya. Semoga bermanfaat.***