Pengertian Makna Leksikal, Cara memaknai, Jenis, dan Contohnya
Tutorilmu.id. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita pernah mendengar tentang makna leksikal saat kita belajar tentang jenis makna kata.
Nama lain dari makna leksikal adalah makna kamus. Dikatakan makna kamus karena semua makna kata leksikal merupakan makna yang berasal dari kamus, terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Makna Leksikal adalah makna yang terdapat dalam kamus sehingga dapat dikatakan bahwa makna leksikal termasuk juga makna secara harfiah atau makna sesungguhnya. Selain itu, makna leksikal merujuk pada lambang kebahasaan yang bermakna dasar.
Baca : Makna Kata : Pahami Pengertian, Macam, dan Contohnya
Dari sudut kebahasaan, makna jenis ini merujuk pada makna sesungguhnya yang tanpa konteks pun dapat berdiri sendiri.
Tata cara pemaknaan leksikal atau unsur-unsur leksikal adalah sebagai berikut.
1. Penamaan (naming) atau pelabelan (labeling): Pengalaman dan pengetahuan seseorang secara empiris dimanfaatkan di sini sebagai lambang yang diwujudkan dalam satu kata.
2. Parafrasa: Komponen makna dianalisis lebih mendalam dengan mempertimbangkan sudut pandangdeskripsi.
3. Pedefinisian (definition): Parafrasa dikembangkan agar makna dapat dijelaskan lebih terperinci
4. Pengklasifikasian (classification): Kelas kata dihubungkan yang dapat disertai dengan ciri-cirinya.
Dalam kaitannya dengan makna leksikal dalam bahasa sumber serta pencarian padanannya dalam bahasa sasaran, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berikut ini.
1. Kata-kata dalam bahasa sumber yang sangat mudah untuk mencarikan padanannya dalam bahasa sasaran. Padanan untuk kata-kata yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai ciri-ciri fisik dan konsep serta fungsi yang sama atau hampir sama tepat. Misalnya kata radio – radio, computer – komputer, book – buku dan sebagainya.
2. Kelompok makna leksikal dalam bahasa sumber dan padanannya dalam bahasa sasaran yang sebenarnya sudah agak banyak berbeda dalam hal fisik dan konsepnya, namun kedua makna leksikal itu (dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran) masih dapat dianggap sebagai padanan, sehingga seorang penerjemah masih dapat menggunakan dalam penerjemahan. Contohnya kata rich – kaya, bath – mandi, rice – nasi.
3. Kelompok kata yang sukar sekali atau bahkan tidak dapat dicarikan padanannya, atau tidak dapat diterjemahkan (untranslatable). Misalnya kata-kata seperti kenduri, mitoni, tedak siti dan sebagainya.
Jenis Makna Leksikal
Berdasarkan variasinya, makna leksikal dapat dibedakan menjadi beberapa hal, yaitu:
1. Sinonim
Sinonim adalah persamaan kata. Kata yang terdapat di dalam kamus (leksikon) memiliki kekerabatan makna dengan kata lain.
Contoh
a. Abstrak: Kabur, remang-remang
b. Acak: Kusut, kacau – Acap:
c. Kerap: sering
d. Badai: Topan, angin ribut, puting beliung
e. Badan: Tubuh, jasad
2. Antonim
Antonim adalah lawan kata. Sebenarnya, penentuan antonim lebih sulit daripada sinonim. Hal ini karena antonim tidak selalu berlawanan antara dua kata.
Contoh
a. Ajaib: Biasa, umum, lumrah, lazim
b. Ajal: Hidup, bernapas
c. Ajar, pengajar: Murid, siswa, pelajar
d. Akhir: Awal, mula,
e. Akhirat: Dunia
3. Homonim
Homonim adalah kata yang tidak hanya pembunyiannya sama dengan kata lainnya, tetapi juga secara penulisan ejaannya berdasarkan PUEBI. Namun, homonim memiliki makna yang berbeda.
Contoh
a. Bisa ( mampu atau dapat ) – Bisa ( zat racun )
b. Genting ( Atap ) – Genting ( Darurat )
c. Hak ( Milik ) – Hak ( Bagian Sepatu )
d. Bulan ( Kalender ) – Bulan ( benda langit )
e. Kali ( Sungai ) – Kali ( perhitungan )
4. Hiponim
Hiponim adalah kata yang secara leksikal mewakili satu kelompok atau himpunan tertentu. Kata yang mengandung salah satu jenis makna leksikal ini mewakili banyak hal sehingga terjadinya generalisasi.
Contoh
a. Ada banyak jenis angkutan yang bisa kita gunakan saat bepergian, mulai dari motor, bis, mobil, skuter, kereta api, dan pesawat.(kata yang bergaris miring merupakan hiponim dari kendaraan)
b. Tugas kalian yaitu mengklasifikasikan harimau, komodo, angsa, sapidan nyamuk seperti contoh!”, begitu pak guru memerintahkan. (kata yang bergaris miring merupakan hiponim dari binatang)
c. Sinta menyukai wangi-wangian bunga seperti melati, mawar, kenangadan sedap malam. (kata yang bergaris miring merupakan hiponim dari bunga)
5. Meronim
Kebalikan dari hiponim, meronim adalah kata yang mewakili sebagian dari keseluruhan. Dengan kata lain, meronim dapat mewakili makna lain yang lebih komprehensif.
Contoh
a. Kata jari mewakili sebagian dari keseluruhan, yakni tangan
b. Kata halaman mewakili sebagian dari keseluruhan, yakni buk
c. Kata jendela mewakili sebagian dari keseluruhan, yakni rumah.
Demikian ulasan tentang Pengertian Makna Leksikal, Cara memaknai, Jenis, dan Contohnya. Semoga bermanfaat.