Pengertian Novel Sejarah : Ciri, Jenis, Struktur, dan Kebahasaannya

Diposting pada

Pengertian Novel Sejarah : Ciri, Jenis, Struktur, dan Kebahasaannya

Gatrailmu.com. Novel Sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang yang membahas serta menceritakan kejadian pada masa lampau yang merupakan asal mula dan latar belakang terbentuknya suatu tempat bersejarah yang bersifat naratif atau deskriptif.

Meskipun bersifat imajinatif sesuai dengan imajinasi penulis, novel sejarah juga harus memuat unsur yang berisi latar belakang kisah masa lalu.

Isi cerita dalam novel sejarah tentang menceritakan sejarah kembali, sehingga novel tersebut dapat berupa sebagai karya sastra atau karya tulis yang bermuatan sejarah.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita tentang kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.

Membangun novel berdasarkan berbagai masalah atau konflik yang terjadi yang tokoh hadapi dalam cerita tersebut. Oleh karena itu, novel bisa disebut sebagai karya sastra yang kompleks, sehingga tidak heran jika novel lebih panjang daripada dengan karya sastra lainnya.

Pengertian novel sejarah adalah karya sastra yang menceritakan mengenai fakta-fakta tentang berbagai kejadian yang terjadi di masa lalu. Di dalam novel tersebut, berisi berbagai peristiwa yang memiliki nilai sejarah. Akan tetapi meski mengulas fakta sejarah masa lalu, novel sejarah juga berisi tentang berbagai hal yang berasal dari imajinasi penulis.

Jenis-jenis Novel Sejarah

Novel sejarah dikategorikan sebagai novel rekon atau novel ulang. Novel rekon terdiri dari tiga jenis, sebagai berikut.

1. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.

2. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, dan catatan kepolisian.

3. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.

Perbedaan Teks Cerita Sejarah dan Novel Sejarah

Contoh Novel Sejarah

Pengertian teks sejarah adalah teks yang menjelaskan mengenai berbagai fakta yang terjadi di masa lalu sehingga menjadi latar belakang terjadinya peristiwa bersejarah yang dialami oleh orang-orang zaman dahulu secara nyata.

Penulisan teks sejarah juga biasanya memiliki aturan yang ketat, baik dalam pengungkapan sejarah maupun data fakta karena harus sesuai dengan data atau berbagai fakta yang pernah benar-benar terjadi zaman dahulu.

Sementara novel sejarah, merupakan tulisan yang mengisahkan cerita dengan latar belakang peristiwa sejarah dan tidak harus bersandar hanya pada fakta-fakta sejarahnya saja. Terbukti bahwa di dalam novel sejarah, penulis selalu menyisipkan cerita atau kisah hasil imajinasi penulis tersebut.

Ciri-Ciri Novel Sejarah

Untuk membedakan apakah suatu novel merupakan novel sejarah atau novel jenis lain, maka harus ada karakteristik atau ciri-ciri pembedanya. Novel yang menceritakan sejarah ini tentu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Novel ini disajikan dengan urutan yang kronologis, sistematis, sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang berlangsung di masa lampau.

2. Novel ini memiliki struktur teks yang membangun yaitu struktur teks orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.

3. Novel ini berisi naskah yang menceritakan ulang kejadian masa lalu atau kejadian masa lampau.

4. Novel ini menggunakan konjungsi temporal.

5. Berisi tentang fakta-fakta yang benar-benar terjadi di masa lalu

Struktur Novel Sejarah

Pada dasarnya, struktur novel sejarah sama saja dengan novel-novel pada umumnya. sebagai berikut,

1. Orientasi (exposition)

Tahap orientasi atau exposition ini merupakan tahap pengenalan situasi cerita. Tahap ini berfungsi untuk memberikan gambaran dan konteks cerita dalam novel kepada para pembaca. Makanya, dalam tahap orientasi, pengarang mulai mengenalkan para tokoh, hubungan antar tokoh dan latar cerita berlangsung. Misalnya latar waktu, latar peristiwa, dan latar tempat. 

2. Pengungkapan Peristiwa

Pada tahap pengungkapan peristiwa, pengarang mulai menceritakan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, kesukaran, dan pertentangan yang tokoh hadapi dalam novel. 

3. Peningkatan Konflik (Rising Conflict)

Pada tahap peningkatan konflik, pengarang mulai meningkatkan perhatian pembaca atas masalah-masalah yang dihadapi para tokoh novel. kata lain dari tahap ini adalah rising conflict

4. Puncak Konflik (Klimaks)

Puncak konflik atau klimaks adalah bagian paling seru dan mendebarkan dalam sebuah novel. Pada tahapan ini pengarang akan menceritakan nasib tokohnya, apakah tokoh novelnya berhasil atau gagal menyelesaikan masalah-masalahnya. 

5. Penyelesaian (Resolusi)

Sesuai dengan namanya, tahapan ini adalah bagian akhir cerita. Pada tahap ini, pengarang akan menjelaskan sikap atau nasib para tokoh di novelnya setelah peristiwa puncak konflik yang tokoh alami. 

Pada tahap ini pengarang juga akan menceritakan kondisi akhir atau nasib akhir tokoh utama dalam novelnya.

6. Koda

Koda merupakan bagian akhir novel yang berisi mengenai komentar pengarang mengenai keseluruhan cerita. Pengarang bisa memberikan komentar pada koda ini melalui dirinya sendiri atau mewakilkannya pada tokoh dalam novelnya. Namun, tidak semua novel memiliki koda

Kaidah Kebahasaan  Novel Sejarah

Teks cerita sejarah memiliki ciri khas atau kaidah kebahasaan dalam penulisannya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.

1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau,

2. Banyak menggunakan kata atau konjungsi yang menyatakan urutan waktu (kronologis) seperti: mula mula, setelah itu, lalu, kemudian, sejak saat itu.

3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau kata kerja material: menggores, mendayung, menggenggam.

4. Banyak menggunakan kalimat tidak langsung dalam menceritakan tuturan tokoh, misalnya: menceritakan bahwa, mengungkapkan, menurut, mengatakan bahwa, menuturkan

5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang ada di dalam pikiran tokoh (kata kerja mental) seperti: mengharapkan, mendambakan, merasakan, menganggap, menginginkan.

6. Menggunakan banyak dialog atau percakapan langsung antar tokoh.

7. Menggunakan kata sifat atau descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Demikian pengertian novel sejarah, ciri, jenis, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Semoga bermanfaat.