Gatrailmu.com. Syair menjadi salah satu karya sastra yang masih terjaga hingga sekarang dan merupakan salah satu jenis karya sastra puisi lama yang berasal dari persia atau arab.
Meski keberadaan tidak sepopuler puisi baru, namun syair memberikan bait-bait kata yang indah dan kecintaan bagi orang yang membaca. Pesan-pesan atau makna yang terkandung dalam syair juga dapat menggugah perasaan.
Adapun secara istilah, kata atau istilah syair berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi’ir atau Syu’ur yang berarti ‘perasaan yang menyadari’.
Baca : Pengertian Puisi Lama, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Syair di dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi dalam perkembangannya, syair ini telah mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair didesain sesuai keadaan dan situasi yang terjadi.
Syair terkenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati tentang suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau perasaan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) syair adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama. Orang yang membacakan syair atau membuat syair disebut penyair atau pujangga. Syair seperti dalam pengertiannya adalah bentuk yang terikat, sehingga ia mempunyai aturan-aturan tersendiri.
Ciri-Ciri Syair
Adapun ciri-ciri syair adalah sebagai berikut.
1. Terdiri dari 4 baris
Ciri-ciri syair yang pertama adalah terdiri dari empat baris. Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari empat baris. Tiap baris terdiri dari empat-enam kata
2. Tiap baris terdiri atas delapan-12 suku kata
Tiap baris syair memiliki delapan sampai 12 suku kata. Suku kata merupakan jumlah gabungan satu atau lebih huruf konsonan dan satu huruf vokal. Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus.
3. Semua baris adalah isi
Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam empat barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya.
4. Memiliki rima akhir a-a-a-a
Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b.
5. Berisi cerita atau pesan
Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, atau rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.
Manfaat Syair
Dalam kehidupan sehari-hari ternyata sebuah syair dapat bermanfaat bagi manusia. Salah satunya berfungsi dalam kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat Manfaat tersebut antara lain adalah:
1. Syair dijadikan sebagai hiburan. Ia sering dilagukan dalam majlis-majlis tertentu. Contohnya: pesta dan keramaian, dipertandingkan atau dalam upacara-upacara adat.
2. Syair digunakan dalam adat perkahwinan.
3. Syair juga dilagukan atau dinyanyikan sebagai mengiringi tarian-tarian tertentu. Contohnya: dalam dabus atau boria.
4. Kemerduan suara atau kelembutan nada syair berupaya mengusik perasaan dan seterusnya meninggalkan kesan yang mendalam.
5. Syair juga digunakan untuk menyampaikan pengajaran melalui cerita dan lagu tersebut. Contohnya: dalam hal-hal yang menyentuh aspek pengajaran.
Unsur-Unsur Syair
Dalam sebuah syair terdapat unsur-unsur intristik yang menyusunnya. Pahami unsur intristik syair sebelum mengetahui ciri-cirinya.
1. unsur Intrinsik
Berikut unsur intrinsik dalam syair.
a. Tema: merupakan ide pokok yang ingin penyair sampaikan melalui syairnya kepada para pembaca.
b. Perasaan: sesuatu yang ingin penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter dan lain sebagainya.
c. Nada: suatu intonasi atau juga penekanan dalam isi syair yang dapat berupa mengejek, menasehati, bergurau, bergembira,mengkritik, berbelas kasihan serta sebagainya.
d. Amanat: merupakan suatu pesan atau nasehat yang ingin penyair sampaikan kepada tiap-tiap pembaca.
2. Unsur Ekstrinsik Syair
a. Latar belakang kehidupan penyairnya.
b. Pendidikan penyair.
c. Latar belakang budaya dan sosial.
d. Adat atau kebiasaan masyarakat setempat.
Jenis Syair
1. Syair panji
Merupakan syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. Dalam syair panji terdapat unsur kisah percintaan.
Contoh :
Daripada ia tiada takutnya
Pada Prabu Nata ratu bangsawan
Hati yang gundah diliburkan
Dibawanya dengan bersesukaan
2. Syair Romantis
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara hikayat maupun cerita rakyat.
Contoh :
Dia juga telah mengukir nama
Terlukis hebat di dalam jiwa
Rindu jadi selalu membara
Hati terbakar gegara asmara
3. Syair Kiasan
Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Nama lain Syair ini adalah syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.
Contoh :
Pertama mula pungguk merindu
Membunyilah guruh mendayu-dayu
Hatinya rawan bercampur pilu
seperti dihiris dengan sembilu
4. Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.
Contoh :
Abdul muluk putra Baginda,
Besarlah sudah bagus bangsawan muda,
cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada
5. Syair Agama
Jenis syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.
Contoh :
Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insyaallah Dia kan kabulkan
Demikian pengertian syair, ciri, manfaat, unsur, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat.***