Penyebab Tunagrahita dan Cara Mengatasinya
Tutorilmu.id. Tunagrahita yaitu istilah dalam Indonesia yang menggambarkan seseorang dengan keterbatasan intelektual atau intellectual disability.
Anak berkebutuhan khusus tunagrahita bukanlah anak yang mengalami penyakit, akan tetapi mereka mempunyai kelainan karena adanya penyimpangan atau hambatan fungsi intelektual dan adaptasi tingkah laku.
Baca : Mengenal Anak Tunagrahita, Ciri-Ciri, dan Jenisnya
Anak-anak ini memiliki keterhambatan atau keterbatasan fisik, psiksis atau akademik dari anak seusianya, tergantung seberapa parah tingkat disabilitas intelektual yang terjadi.
Penyebab Tunagrahita
Dilansir dari Kompas.com keterbatasan intelektual atau tunagrahita dapat disebabkan oleh masalah yang dimulai kapan saja sebelum seorang anak berusia 18 tahun, atau bahkan sebelum lahir. Faktor penyebab tunagrahita umunnya karena faktor genetik atau fisiologis. Masalah-masalah yang bisa menyebabkan tunagrahita adalah sebagai berikut:
1. Kondisi genetik
Tunagrahita dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang diwarisi darii orang tua ataupun mutasi yang terjadi saat peluruhan gamet. Kondisi genetik yang dapat menyebabkan tunagrahita adalah down syndrome, fragile X syndrome, dan juga fenilketonuria.
2. Masalah saat kehamilan
Tunagrahita dapat terjadi pada janin yang awalnya sehat dalam perut ibu. Hal tersebut dipicu oleh hal-hal yang menganggu perkembangan otak janin, di antaranya adalah malnutrisi, infeksi, preeklamsia, serta penggunaan alkohol, narkoba, dan obat-obatan tertentu.
3. Masalah saat melahirkan
Dilansir dari WebMD, tunagrahita dapat terjadi jika bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir sangat prematur.
4. Penyakit
Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan seseorang menjadi tunagrahita misalnya campak, batuk rejan, meningitis, keracunan merkuri, keracunan timbal, hingga kekurangan gizi ekstrim seperti busung lapar.
5. Cedera
Cedera berat pada kepala akibat kecelakaan, benturan, maupun operasi otak yang fatal dapat menyebabkan seseorang menjadi tunagrahita. Meskipun beberapa hal di atas merupakan penyebab utama seseorang menjadi tunagrahita, ada beberapa kasus yang tidak bisa ditemui penyebabnya.
Cara Mendiagnosis Tunagrahita
Dilansir dari hello dokter, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tunagrahita pada anak. Dokter akan mendiagnosis masalah disabilitas intelektual pada anak ini dengan mengukur seberapa jauh kemampuan orang tersebut dalam berpikir dan memecahkan masalah.
1. Tes kecerdasan intelektual (IQ)
Seorang anak di katakan mengalami tunagrahita apabila ia memiliki IQ (Intelligence Quotient) yang sangat rendah. Itu sebabnya menggunakan tes IQ sebagai salah satu cara mendiagnosis penyakit ini.
Tes IQ ini nantinya bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar dan memecahkan masalah seorang anak. Umumnya, nilai IQ normal adalah sekitar 100.
2. Tes adaptif
Setelah melakukan tes IQ, dokter dan evaluator juga akan melihat bagaimana perkembangan serta apa saja yang sudah bisa anak lakukan sesuai dengan usianya.
Terdapat penilaian pada tiga bidang dalam fungsi adaptif anak, seperti:
- Konseptual (Bahasa, membaca, menulis, menghitung, penalaran, pengetahuan, dan memori)
- Sosial (Empati, komunikasi, kemampuan mengikuti aturan, serta menjalin pertemanan)
- Praktikal (Tanggung jawab pekerjaan, mengelola uang, mengatur tugas, merawat barang)
Menangani Tunagrahita
Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan kondisi tunagrahita atau disabilitas intelektual pada anak.
Namun, kebanyakan anak dapat melewatinya dengan terus melatih diri juga belajar. Tentunya, hal ini perlu dukungan dari orangtua agar ia bisa melakukan banyak hal.
Berikut beberapa tips yang bisa orangtua lakukan untuk menangani anak dengan tunagrahita:
- Mempelajari semua hal mengenai disabilitas intelektual
- Berkomunikasi dengan orangtua lainnya yang juga mengalaminya
- Bersabar karena anak butuh lebih banyak waktu belajar
- Mengajari anak mengenai kemandirian dan tanggung jawab
Sekolah khusus untuk anak dengan disabilitas intelektual
Anak dengan kondisi ini, butuh bantuan selama di sekolah khusus. Beberapa anak dengan disabilitas intelektual mungkin akan membutuhkan orang lain untuk menemaninya di sekolah.
Selain itu, ada juga sekolah atau sarana pendidikan anak tunagrahita yang menerapkan proses belajar seperti di asrama.
Orangtua bisa memberikan anak program pendidikan khusus atau mendapatkan layanan lain untuk membantu mereka belajar dan berkembang.
Anak dengan kondisi disabilitas intelektual perlu mempelajari cara untuk hidup mandiri. Kemandirian dan keterampilan hidup ini mereka butuhkan untuk menjaga diri saat beranjak dewasa, seperti cara memasak atau naik bus umum untuk berangkat kerja.
Beberapa hal yang wajib diajarkan oleh anak tunagrahita atau disabilitas intelektual adalah:
- Merawat diri, seperti berpakaian, pergi ke kamar mandi, dan makan sendiri
- Berkomunikasi dan sosialisasi, seperti melakukan percakapan, menggunakan telepon untuk hal-hal darurat
- Pergi ke sekolah atau keterampilan bekerja sesuai kemampuan
- Belajar menggunakan uang
- Mengetahui melindungi diri saat sendiri di rumah
Sebagian besar anak dengan kondisi ini umumnya dapat belajar banyak sebagai langkah mempersiapkan diri untuk hidup bersama masyarakat lain.
Tak jarang juga orang dewasa penyandang disabilitas intelektual kini sudah banyak yang memiliki pekerjaan dan hidup mandiri.
Demikian tentang Penyebab Tunagrahita dan Cara Mengatasinya. Semoga bermanfaat.