Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Diposting pada

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 

Gatrailmu.com. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), pengertian kurikulum merdeka belajar yaitu merupakan suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat.

Dalam Kurikulum Merdeka para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin mereka pelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.

Baca : Revisi Capaian Pembelajaran PAUD SD SMP SMA Terbaru 2023

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Kurikulum Merdeka

Mulai tahun ajaran 2022/2023, penerapan Kurikulum Merdeka ini tidak hanya khusus pada satuan pendidikan tingkat SMA/sederajat saja. Namun, kurikulum ini penggunaannya juga bisa pada tingkat lainnya, seperti TK, SD, SMP, hingga Perguruan Tinggi (PT). Tentunya, penerapan kurikulum ini memiliki perbedaan pada masing-masing jenjang.

Lantas seperti apa perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 pada tingkat SMA? Simak penjelasannya berikut, seperti dilansir dari kompas.com.

1. Kerangka Dasar

Rancangan landasan utama Kurikulum 2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan rancangan landasan utama Kurikulum Merdeka adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan dan mengembangkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik

2. Kompetensi yang Dituju

Kurikulum 2013
  • Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup dan urutan (scope and sequence) pengelompokkannya pada empat Kompetensi Inti (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan
  • Menyatakan KD dalam bentuk point-point dan urut untuk mencapai KI yang diorganisasikan pertahun
  • KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kurikulum Merdeka
  • Penyusunan capaian Pembelajaran yang per fase
  • Menyatakan capaian Pembelajaran dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi
  • SMA/sederajat terdiri dari Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA)dan Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)

3. Struktur Kurikulum

Kurikulum 2013

  • Pengaturan Jam Pelajaran (JP) per minggu. Satuan mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin yaitu setiap minggu dalam setiap semester, sehingga pada setiap semester peserta didik akan mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.
  • Mengarahkan satuan pendidikan menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran
Kurikulum Merdeka
  • Membagi struktur kurikulum menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran utama, yaitu pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • Pengaturan jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang di tetapkan
  • Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegras
  • Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum terpisah menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik
  • Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari lima mata pelajaran Seni dan Prakarya, yaitu Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya
  • Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata pelajaran pilihan). Setiap peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII. Peserta didik memilih mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran yang tersedia
  • Peserta didik menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan

4. Pembelajaran

Kurikulum 2013
  • Pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yaitu pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran
  • Pada umumnya, pembelajaran terfokus hanya pada intrakurikuler (tatap muka), untuk kokurikuler mengalokasikan beban belajar maksimum 50% di luar jam tatap muka, tetapi tidak wajib dalam bentuk kegiatan yang terencana secara khusus, sehingga pada umumnya sepenuhnya tergantung kepada kreativitas guru pengampu.
Kurikulum Merdeka
  •  Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik
  •  Paduan antara pembelajaran intrakurikuler (sekitar 70-80% dari jam pelajaran) dan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (sekitar 20-30% jam pelajaran)

5. Penilaian

Kurikulum 2013
  • Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
  • Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran
  • Penilaiannya antara lain yaitu  meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Kurikulum Merdeka
  • Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
  • Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

6. Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah

Kurikulum 2013

Buku teks dan buku non-teks

Kurikulum Merdeka

 – Buku teks dan buku non-teks, serta contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum operasional satuan pendidikan

7. Perangkat Kurikulum

Kurikulum 2013

Pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap jenjang

Kurikulum Merdeka

Panduan Pembelajaran dan Asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program Pembelajaran Individual, modul layanan bimbingan konseling.

Demikian perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.