Perbedaan Pantun, Syair, Gurindam yang Harus Kamu Ketahui
Gatrailmu.com. Walaupun ketiganya sama-sama puisi lama, namun perbedaan pantun, syair, dan gurindam sangat terlihat jelas.
Sebelum mengenal perbedaan pantun, syair, dan gurindam, alangkah baik kita mengetahui pengertian masing-masing dari pantun, syair dan gurindam. Berikut pengertiannya.
Pantun
Pantun berasal dari kata patutun yang dalam bahasa Minangkabau berarti “penuntun”. Sementara dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal paparikan. Sedangkan bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa), demikian dikutip dari Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia oleh Mutia Dwi Pangesti.
Baca : Kenali Karakteristik Pantun, Struktur, Jenis, dan Contohnya
Sementara menurut buku EYD Saku + Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia Kumpulan Pantun, Tanda dan Lambang oleh E. Wardah, pantun yaitu merupakan jenis puisi lama yang merupakan budaya asli Indonesia.
Syair
Syair merupakan salah satu bentuk dari puisi lama. Secara etimologi kata syair berasal dari bahasa Arab yaitu syu’ur yang artinya ‘perasaan’. Marhalim Zaini dalam buku Mengenal Tunjuk Ajar Melayu, mengatakan makna kata syu’ur kemudian berkembang menjadi kata syi’ru.
Dalam pengertian umum, kata syi’ru berarti ‘puisi’. Isi syair yaitu cerita yang mengandung mitos, sejarah, atau ajaran agama.
Gurindam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurindam yaitu merupakan susunan sajak yang terdiri dari dua baris dan pada isinya termuat sebuah nasihat atau petuah.
Perbedan pantun, gurindam, dan syair
Berikut Perbedan pantun, gurindam, dan syair berdasarkan karakteristik yang dimiliki masing-masing. Antara lain yaitu
Pantun
1. Setiap baitnya terdiri atas empat baris.
2. Jumlah suku kata dalam setiap baris yaitu antara 8-12 suku kata.
3. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran.
4. Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
5. Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b.
Syair
1. Setiap bait terdiri atas empat baris.
2. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata.
3. Semua barisnya adalah isi.
4. Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) yaitu a-a-a-a.
5. Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna.
6. Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya. (OL-13)
Gurindam
1. Tiap bait terdiri atas dua baris.
2. Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap.
3. Bersajak sama atau a-a.
4. Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab dan akibat.
Perbedaan pantun, syair dan Gurindam juga dapat diketahui dari daftar berikut ini.
1. Jumlah Baris
a. Pada pantun, terdiri dari empat baris.
b. Pada syair, terdiri dari empat baris.
c. Pada gurindam, terdiri dari dua baris.
2. Jumlah Kata
a. Pada pantun, terdiri dari 8-12 suku kata.
b. Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.
c. Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.
3. Struktur Tulisan
a. Pada pantun, baris pertama dan kedua yaitu berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.
b. Pada syair, semua baris adalah isi.
c. Pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
4. Rima Akhir Baris
a. Pada pantun, berima a-b-a-b
b. Pada syair, berima a-a-a-a.
c. Pada gurindam. berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
5. Kandungan isi
a. Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang menghibur.
b. Pada syair, berupa nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
c. Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral.
Demikian perbedaan pantun, syair, gurindam. Semoga bermanfaat.