Puisi Baru, Kenali Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya
Gatrailmu.com. Puisi baru adalah jenis karya sastra yang tidak terikat oleh aturan-aturan baku, antara lain yaitu jumlah suku kata, jumlah baris, rima, maupun irama. Karya ini lebih bersifat bebas dan berbeda dengan puisi lama.
Awal mula terbentuknya puisi baru yaitu berasal dari masyarakat baru yang telah mengalami akulturasi budaya sehingga membentuk suatu kebudayaan baru termasuk kesusastraan.
Dari pembentukan kesusastraan baru inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal munculnya jenis karya ini. Saat ini sudah banyak karya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Baca : Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Unsur, dan Jenisnya
Ciri-Ciri Puisi Baru
Untuk mengenal lebih dalam mengenai jenis puisi ini, maka kita pahami dulu mengenai ciri-cirinya. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Nama pengarang diketahui.
Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapi.
Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama.
Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.
Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.
Setiap gatra terdiri dari 2 atau 4-5 suku kata.
Menggunakan sajak syair atau pola pantun.
Umumnya mengandung nilai-nilai kehidupan.
Sebagian besar berbentuk empat seuntai.
Jenis-jenis Puisi Baru
Puisi ini dibedakan lagi berdasarkan isi dan bentuknya. Sebenarnya karya sastra ini sudah lebih bebas dalam sisi keteraturan, tapi masih tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuatnya. Berikut jenis-jenis puisi baru.
Puisi Baru Berdasarkan Isinya
1. Balada
Berisi tentang cerita yang terangkum dalam 3 bait yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 larik. Rima dalam balada juga cukup acak, yaitu mulai dari a-b-a-b-b-c-c-b hingga a-b-a-b-b-c-b-c.
2. Elegi
Seperti namanya, elegi yaitu untuk menyampaikan kesedihan atas kematian atau kepergian orang yang dicintai. Isi dari elegi hanya akan berkisar tentang duka dan keluh kesah. Puisi ini untuk mengingat jasa para pahlawan.
3. Epigram
Epigram berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘epigramma’ yang berarti pengajaran. Puisi baru ini berisi tentang nasihat untuk pedoman orang-orang mencari kebenaran.
4. Himne
Berisi tentang pujian atau pujaan kepada banyak hal, antara lain yaitu tanah air, pahlawan, hingga Tuhan. Dahulu, himne untuk menghormati para Tuhan dan tetua yang telah memimpin selama bertahun-tahun. Himne pun berkembang untuk menghormati almamater dan guru yang sudah rela menuntut ilmu dan membagikannya di jalan kebaikan.
5. Ode
Berfungsi untuk menyanjung sesuatu atau seseorang. Nada dan penyampaiannya pun harus anggun dan resmi. Selain untuk menjunjung para guru besar, ode juga bisa dipakai untuk orang tua yang sudah membesarkan anak-anaknya hingga dewasa.
6. Romansa
Banyak digunakan oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Romansa berasal dari bahasa Perancis yaitu ‘romantique’ yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang; dan kasih mesra.
7. Satire
Satire berasal dari kata ‘satura’ yang berarti sindiran, kecaman, atau ketidakpuasan hati. Puisi baru ini memang untuk mengkritik orang-orang atau pemimpin zalim yang tidak memedulikan raktyatnya.
Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
- Distikon
Distikon yaitu puisi dua seuntai yang tiap baitnya terdiri dari dua baris.
2. Terzina
Terzina adalah puisi tiga seuntai yang tiap baitnya terdiri dari tiga baris.
3. Kuatrain
Puisi kuatrin merupakan empat seuntai yang tiap bait terdiri atas empat baris.
4. Kuint
Karya PuisI ini terdiri dari lima seuntai yang tiap bait terdiri dari lima baris.
5. Oktaf/Stanza
Tiap baitnya terdiri dari delapan baris atau disebut juga double kuatrain atau puisi delapan seuntai.
6. Sektet
Puisi sektet adalah yang setiap bait terdiri dari enam baris.
7. Septime
Karya ini terdiri dari tujuh seuntai yang tiap bait terdiri dari tujuh baris.
8. Soneta
Yaitu terdiri dari empat baris dan terbagi menjadi dua, yaitu dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
Demikian pengertisn puisi baru, ciri-ciri, dan jenisnya. Semoga bermanfaat.