Rima dalam Puisi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Gatrailmu.com. Mungkin Anda sudah tidak asing dengan istilah rima dalam puisi. Jika merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Pengertian tersebut merujuk pada puisi atau sajak, dimana rima atau persamaan merupakan salah satu unsur yang berfungsi menambah keindahan.
Maka dapat kita simpulkan bahwa rima adalah pengulangan bunyi yang sama, baik di dalam larik puisi maupun akhir larik. Kata-kata atau kalimat yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain secara berselang. Pengulangan tersebut dapat terjadi dalam satu baris atau pada baris lainnya.
Rima dalam puisi berperan untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. oleh katena itu, dengan pengulangan bunyi, puisi menjadi merdu saat kita baca. Penggunaannya juga mampu mendukung perasaan dan suasana puisi.
Puisi yang termasuk karya sastra lama terikat oleh rima akhir dan jumlah kata dalam tiap larik. Misalnya, pada pantun, syair, dan gurindam. Penggunaannya dapat memberikan efek intelektual dan efek magis bagi puisi.
Jenis Rima
Mengutip buku Seni Tutur Madihin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar oleh Abdul Salam, keserasian bunyi dalam puisi rakyat umumnya teribentuk melalui rima vertikal yang terdapat pada akhir baris.
Rima sebagai pola persajakan dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar (a/a/a/a), rima silang (a/b/a/b), rima kembar (a/a/b/b) dan rima berpeluk (a/b/b/a).
Secara umum, pengulangan bunyi dalam puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. berdasarkan bunyi; dan
2. berdasarkan letak kata-kata dalam baris
Jenis-Jenis Rima Berdasarkan Bunyi
Persamaan bunyi sebagai rima dapat kita lihat dari suku kata terakhir pada akhir baris. Persamaan bunyi ini dapat dibedakan menjadi 8 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Rima sempurna
Rima sempurna adalah rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhir barisnya sama. persamaan bunyi ini banyak kita temukan dalam puisi berbentuk pantun .
Contohnya:
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada salah sepatah
Jangan simpan di dalam hati
2. Rima tak sempurna
Rima tak sempurna yaitu jika yang berima hanya sebagian suku kata terakhir. Artinya, persamaan bunyi hanya terdapat pada sebagian suku kata terakhir dari sebuah kata. Hal ini disebut juga dengan rima paruh,
contohnya:
ADVERTISEMENT
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akar cemara
Adakah kami takut
Kami ini muda remaja
3. Rima mutlak
Rima mutlak yaitu terjadi apabila seluruh kata berima atau persamaan bunyinya terdapat pada kata yang sama.
Contoh:
Mendatang-datang jua
Kenangan lama kampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau-silau
4. Rima terbuka
Rima terbuka yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada akhir sebuah kata yang diakhiri bunyi vokal.
Contoh:
Buka – luka
Peti – budi
Padu – madu
5. Rima tertutup
Rima tertutup adalah kebalikan dari rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang diakhiri dengan konsonan. Contoh:
Tutup – hidup
Putih – bersih
Hilang – malang
6. Rima aliterasi
Rima aliterasi jika yang berima adalah bunyi awal pada tiap kata sebarias maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh:
Bukan beta bijak berperi
7. Rima asonansi
Yaitu jika yang berima adalah vokal yang menjadi rangka kata, baik pada satu baris maupun baris yang berlainan.
Contoh:
Secupak – sesukat
Tumbang – mundam
8. Rima disonansi
Terjadi jika vokal yang menjadi rangka kata memberikan kesan bunyi yang berlawanan.
Contoh:
Tindak-tanduk (i-a/a-u)
Mundar-mandir (u-a/a-i)
Jenis Rima Berdasarkan Letak Kata dalam Baris
1. Rima awal
Rima awal adalah persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris, baik berupa kata maupun hanya huruf.
Contoh:
Dari mana punai melayang dari sawah turun ke padi
Dari mana kasih sayang dari mata turun ke hati
2. Rima tengah
Rima tengah terjadi apabila kata-kata yang berima terdapat di tengah baris.
Contoh:
Maka tidak terjalankan
Tindih bertindih kaki dulang
Maka tidak terkatakan
Kakak pemilih kata orang
3. Rima akhir
Persamaan bunyi yang terletak di akhir baris atau kalimat.
Contoh:
Sesaat sekejap mata beta berpesan
Padamu tuan wahai awan
Arah mana tuan berjalan
Di negeri manatah tuan berjalan
Selain tiga rima tersebut, masih ada jenis rima berdasarkan letak kata dalam baris lainnya, yaitu: rima datar,rima sejajar, rima berpeluk (rima berpaut), rima bersilang, rima rangkai, rima kembari, dan rima patah.
Demikian pembahasan pengertian rima dalam puisi, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat.