Unduh Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen

Diposting pada

Unduh Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen

Gatrailmu.com. Kemendikbudristek telah menerbitkan Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen. Buku saku ini disusun dalam rangka memberikan inspirasi program benahi yang ada di Platform Rapor Pendidikan, khususnya yang terkait dengan Kompetensi Literasi.

Dengan diterbitkannya Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen ini diharapkan dapat menginspirasi satuan pendidikan dalam membuat perencanaan program yang berfokus pada peningkatan kompetensi literasi.

Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen ini berisi tanya jawab seputar literasi dalam hubungannya dengan pembelajaran dan asesmen.

Berikut adalah isi buku saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen

Siapa yang Dapat Menggunakan Buku Saku Ini?

Pengguna Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen adalah pendidik secara umum, yaitu kepala sekolah, guru, pustakawan/tenaga perpustakaan, pendamping literasi dan pemangku kepentingan, dapat menggunakan buku saku ini sebagai inspirasi untuk meningkatkan skor literasi dalam rapor pendidikan di satuan pendidikan.

Apa yang Didapatkan Pendidik Setelah Membaca Buku Saku Ini?

1. Pendidik akan meningkatkan kompetensinya dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

2. Pendidik akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan berbagai kegiatan membaca, seperti membaca terbimbing, membaca bersama, membaca nyaring, dan membuat media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

3. Pendidik akan meningkatkan kemampuannya untuk menata dan mengelola pustaka (atau teks multimodal) sesuai dengan minat dan kemampuan siswa serta memanfaatkannya secara bermakna dalam pembelajaran dan asesmen.

Pendidik akan mengembangkan kemampuannya untuk berkolaborasi dengan pihak lain untuk meningkatkan kecakapan literasi siswa.

Selain kemampuan tersebut, pendidik juga memperoleh informasi terkait berbagai sumber bahan bacaan bermutu, pengetahuan tentang konsep literasi, serta berbagai praktik baik pendidik dalam Platform Merdeka Mengajar dan sumber belajar lainnya dari buku saku ini.

Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen
Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen

Benahi 1

Peningkatan kapasitas guru dalam pembelajaran yang menguatkan literasi dengan menggunakan PMM dan sumber penunjang

Konsep Literasi

Pertanyaan :

Saya sering mendengar bermacam-macam istilah literasi. Namun istilah itu belum membantu saya untuk memahami cara meningkatkan kecakapan literasi siswa saya. Sebenarnya apa sih literasi itu?

Jawaban:

Menurut International Literacy Association, Literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, menghitung, dan berkomunikasi menggunakan materi visual, audio, dan digital lintas disiplin ilmu dan dalam konteks apa pun.

Literasi tidak hanya terkait membaca dan menulis, apabila membaca didefinisikan sebagai mengeja dan membunyikan rangkaian huruf dengan fasih.

Menulis juga tidak terbatas pada menuliskan kata secara mekanistis. Membaca adalah upaya untuk membangun makna dan menulis adalah kegiatan mencipta serta mengalirkan gagasan secara sistematis.

Literasi pada Transisi PAUD-SD

Pertanyaan 1:

Saya guru SD kelas 1. Pada awal tahun ajaran, banyak sekali siswa yang menangis apabila ditinggal di kelas oleh orang tuanya. Akibatnya, banyak orang tua menunggu di depan kelas. Saya tidak fokus mengajar.

Bagaimana saya akan memperkenalkan kegiatan literasi seperti membacakan buku apabila mereka terus menengok ke jendela?

Jawaban:

Kesan dan minat siswa terhadap buku dan kegiatan membaca di kelas satu merupakan fondasi yang menentukan kesiapannya dengan kegiatan literasi di SD.

Oleh karena itu, literasi dini dan literasi awal pada jenjang PAUD dan SD kelas awal perlu dibiasakan melalui kegiatan yang bermakna dan menyenangkan.

Kegiatan literasi pada masa transisi dilakukan dengan memastikan siswa menuntaskan kompetensi di fase fondasinya. Kompetensi ini mencakup pengenalan nilai agama dan budi pekerti, kematangan emosi, keterampilan sosial dan bahasa, pemaknaan terhadap belajar yang positif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, dan kematangan kognitif.

Pada awal tahun ajaran baru, berilah kesan yang menyenangkan dalam kegiatan mengenal teman dan lingkungan, mengembangkan kemampuan tutur, berinteraksi, mengenal sopan-santun dan aturan bersama, menyimak cerita serta buku yang dibacakan.

Lakukan semua kegiatan ini dalam kegiatan bermain yang bermakna dan mendorong siswa untuk bergerak aktif sehingga ia merasa nyaman dan berminat terhadap kegiatan belajar.

Pertanyaan 2:

Di kelas satu yang saya ampu, terdapat beberapa siswa belum mengenal huruf. Beberapa siswa yang lain masih membaca dengan mengeja, dan sebagian telah mampu membaca dengan lancar namun tidak memahami pertanyaan yang saya berikan terkait bacaan.

Banyak siswa saya mengikuti bimbel calistung sebelum masuk SD. Di bimbel itu, mereka dilatih untuk membaca dengan cepat. Sayangnya, mereka belum paham isi bacaan. Apa yang harus saya lakukan?

Jawaban:

Siswa belajar menggabungkan bunyi huruf untuk belajar membaca adalah tahapan yang wajar untuk fase A. Pada tahapan ini, sebaiknya guru tidak menggegas siswa untuk cepat dapat membaca.

Kesadaran terhadap materi cetak, kemampuan menyimak, bertutur, dan mengenal kosakata adalah kompetensi lain yang membentuk pemahaman terhadap bacaan dan motivasi untuk membaca. Semua ini perlu diajarkan guru melalui serangkaian kegiatan membaca.

Asesmen Awal dan Pembelajaran Literasi Terdiferensiasi

Pertanyaan:

Saya ingin merancang pembelajaran membaca secara efektif. Bagaimana cara saya melakukan asesmen untuk mengetahui kemampuan membaca siswa di kelas awal?

Jawaban:

Guru bisa menggunakan Early Grade Reading Assessment atau EGRA untuk mengetahui kemampuan membaca siswa. EGRA merupakan tes tertulis yang mengukur kemampuan membaca huruf, membaca suku kata, membaca kata, menyimak, dan kelancaran dan pemahaman membaca.

Ada 5 tingkat kegiatan dalam EGRA, sebagai berikut.

  1. Membaca huruf
  2. Membaca suku kata
  3. Membaca kata
  4. Membaca dan memahami paragraf
  5. Memahami pertanyaan

Ada 5 tingkat kegiatan dalam EGRA

  1. Guru menguji siswa secara individual
  2. Guru mengajak siswa menyebutkan huruf atau membaca kata pada setiap tingkat kegiatan
  3. Guru memerhatikan kesalahan saat tes. Jika siswa membuat 1-2 kesalahan pada tingkat huruf, tes bisa dilakukan ke tingkat suku kata. Jika siswa melakukan 3 atau lebih kesalahan pada tingkat huruf, tes dihentikan.
  4. Perhatikan kesalahan yang dilakukan siswa saat membaca sebuah cerita pendek. Kegiatan ini bisa menjadi pedoman bagi guru untuk mengetahui tingkat kelancaran membaca siswa.

Pertanyaan 2:

Setelah melakukan asesmen awal membaca, bagaimana cara saya melakukan pemetaan kemampuan siswa untuk merancang pembelajaran yang terdiferensiasi?

Jawaban:

Hal pertama yang perlu dilakukan guru adalah fokus ke tujuan dasar pelajaran. Sebagai contoh, capaian pembelajaran untuk elemen membaca dan memirsa pada Fase A adalah siswa mampu memahami informasi dan menambah kosakata baru.

Untuk mencapai tujuan ini, guru dapat memulai pelajaran dengan membacakan buku cerita bergambar terlebih dahulu. Sebelum membaca, guru bisa menunjukkan judul dan mengajak siswa menyebutkan huruf-huruf pada judul.

Kegiatan ini bisa membantu siswa di dua kategori terakhir, yaitu siswa yang baru bisa mengeja dan siswa yang belum bisa membaca. Guru bisa membacakan cerita dengan jelas dan perlahan, sambil menunjuk kalimat yang dibacakan.

Cara ini bisa membantu siswa melakukan dekoding atau melakukan hubungan antara bunyi huruf dengan simbol huruf yang mewakilinya.

Seusai membaca, guru dapat mengajak siswa untuk menyebutkan kata-kata yang baru mereka dengar dari bacaan. Guru bisa menerangkan maksud kata tersebut. Untuk menambah pemahaman siswa pada kosakata baru, guru dapat mencontohkan sebuah kalimat yang mengandung kata tersebut dan mengajak siswa untuk membuat kalimat mereka sendiri.

Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada bacaan, guru bisa mengadakan diskusi dan tanya jawab seputar bacaan. Dengan fokus pada capaian pembelajaran setiap fase, guru bisa merancang aneka metode yang sesuai dengan keragaman dan keunikan siswa-siswanya.

Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen selengkapnya dapat di unduh pada tautan berikut ini.

Unduh

Baca :

Demikian Buku Saku Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen. Semoga bermanfaat.