Fabel : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya

Diposting pada

Fabel : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya

Gatrailmu.com. Masa kecil sangat berwarna. Salah satunya yaitu mendengarkan ceriata pengantar tidur. Salah satu jenis cerita yang disukai anak-anak adalah fabel.

Fabel adalah satu di antara bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita, tetapi berperilaku menyerupai manusia.

Jadi, binatang-binatang yang ada dalam cerita fabel tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya perkumpulan manusia. Tak hanya itu, permasalahan hidup dalam cerita dalam fabel tersebut juga mirip dengan kehidupan manusia.

Baca : Pengertian Dongeng, Ciri, Struktur, Unsur, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Fabel

Pengertian Fabel

Fabel berasal dari bahasa Latin fabula yang aslinya memiliki arti sama dengan mitos di dalam bahasa Yunani.  Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang dan berisi mengenai pendidikan moral dan budi pekerti.

Sedangkan menurut Kamus Oxford, pengertian fabel adalah cerita pendek, binatang menjadi tokohnya untuk menyampaikan moral.

Ciri-Ciri Fabel

Untuk dapat membedakan jenis fabel, maka harus mengetahui bagaimana ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri fabel.

1. Fabel mengambil tokoh para binatang.

2. Tokoh-tokoh dalam fabel adalah para binatang, seperti semut, beruang, kancil, kera, dan lain sebagainya.

3. Gambaran tokoh-tokoh dalam fabel memiliki watak yang mirip dengan watak manusia, yaitu tokoh yang baik dan tokoh yang buruk.

4. Tokoh-tokoh binatang dalam fabel dapat berbicara seperti manusia.

5. Alur cerita fabel memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab akibat. Rangkaian peristiwa ini runtut dari awal sampai akhir.

6. Latar dalam fabel adalah latar alam, seperti hutan, sungai, kolam, dan lain-lain.

7. Karakteristik kebahasaaan dalam fabel, di antaranya banyak menggunakan kalimat naratif, kalimat langsung atau dialog yang terjadi antara para tokoh, dan menggunakan bahasa percakapan.

Struktur Fabel

Sama halnya seperti jenis cerita yang lainnya, di dalam fabel juga terdapat struktur fabel yang membangun cerita tersebut menjadi cerita fabel atau cerita binatang. Berikut adalah struktur dari fabel.

1. Judul

Judul merupakan kepala karangan yang memiliki fungsi untuk mengarahkan pikiran pembaca tentang gambaran umum isi fabel.

2. Orientasi

Orientasi merupakan kalimat yang ada di awal cerita dan memiliki fungsi untuk mengenalkan waktu, tempat, tokoh, dan karakternya.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan bagian dimana dimunculkannya sebuah masalah atau konflik pada cerita fabel yang dibuat.

4. Klimaks

Klimaks merupakan puncak terjadinya suatu konflik.

5. Resolusi

Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik yang terdapat pada cerita pengertian fabel tersebut.

6. Koda

Koda di dalam fabel merupakan pesan moral yang disampaikan pengarang dan penyelesaian masalah yang bisa diambil nilai moral dan pesannya.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel

Kaidah kebahasaan dalam cerita fabel juga berbeda dengan cerita yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita fabel.

1. Kata Kerja

Kata kerja di dalam cerita fabel dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kata kerja aktif transitif, dan kata kerja aktif intransitif.  Aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimatnya, Sementara kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimatnya.

2. Penggunaan Kata Sandang “Si” dan “Sang”

Pada cerita fabel, sering digunakan pemilihan kata sandang “si” dan “sang”. Berikut ini adalah penggunaan kata “si” dan “sang” yang terdapat di dalam fabel.

Kaidah penulisan “Si” dan “Sang” yaitu penulisannya terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata “Si” dan Sang” juga penulisannya menggunakan huruf kecil, kecuali di awal kalimat.

3. Penggunaan Kata Keterangan Waktu dan Tempat

Cerita fabel menggunakan kata keterangan waktu dan kata keterangan tempat untuk menghidupkan suasana.  Untuk keterangan tempat, biasanya penggunaannya di kata depan di dan keterangan waktu biasanya penggunaannya sebagai kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.

4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya

Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama dan biasanya sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Sedangkan kata akhirnya penggunaannya untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi di dalam paragraf atau teks.

Demikian pengertian fabel, ciri, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan