Fungsi Kurikulum, Tujuan, Konsep, dan Perkembangannya

Diposting pada

Gatrailmu.com Bagi para akademisi, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurikulum. Di Indonesia sendiri ada beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam dunia pendidikan,

Tidak bisa dipungkiri, kurikulum dunia pendidikan memegang peran penting untuk tercapainya kesuksesan belajar yang senantiasa mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman.

Baca : Pengertian Silabus, Manfaat, Fungsi, Komponen, dan Formatnya

Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin  yaitu “curir” yang berarti palri dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Sehingga kata ini dapat diartikan sebagai trek atau lajur yang harus diikuti seseorang untuk mencapai tujuannya.

Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan  cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para guru demi tercapainya tujuan akhir pembelajaran.

Tujuan dan Fungsi Kurikulum

Kurikulum
Kurikulum

Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan afektif ketika berada pada lingkungan masyarakat kelak.

Fungsi kurikulum dapat dibagi dalam beberapa pengelompokan berdasarkan pihak yang terkait di dalamnya, karena termasuk sistem yang berkaitan dengan orang banyak. 

Berikut fungsi dari kurikulum.

1. Bagi Peserta didik

Fungsi kurikulum bagi peserta didik, antara lain sebagai berikut.

a. Merupakan sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan.

b. Materi lebih memahami materi ataupun melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.

c. Mengenbangkan pengalaman pembelajaran baru  sesuai dengan perkembangannya.

d. Lebih mudah memetakan jadwal yang akan mereka buat nantinya.

e. Pesrta didik dapat membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan sekolah sesuai dengan evaluasi dalam 3 atau 6 bulan sekali.

2. Bagi Guru

Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai berikut.

a. Guru dapat menerapkan cara mengajar untuk  kegiatan pembelajaran berikutnya.

b. Membantu guru mengajar dengan mengikut struktur yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi  terhadap peserta didik nantinya.

c. Sebagai pedoman kerja bagi pihak  guru.

d. Guru dapat mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilum dan pengalaman yang telah tersampaikan.

3. Bagi Orang Tua

Fungsi kurikulum bagi orang tua antara lain sebagai berikut. 

a. Orang tua mendapatkan gambaran anaknya  selama sekolah.

b. Sosok yang harus bersinergi dengan pihak sekolah dalam pembentukan karakter maupun pembelajaran ilmu bagi peserta didik.

c. Membantu mendukung penerapannya, baik bagi anak yang merupakan peserta didik dan juga bagi guru dalam memudahkan proses belajar mengajar.

4, Bagi Sekolah dan Dinas Pendidikan

Fungsi kurikulum bagi sekolah dan dinas pendidikan adalah sebagai berikut.

a. Menyeragamkan pengetahuan dalam suatu lingkup sekolah, dan dinas pendidikan dalam ruang lingkup yang lebih besar.

b. Menyesuaikan pendidikan pada  tempat yang tentunya memiliki letak geografis, keadaan sosial, dan budaya masing masing.

Konsep Kurikulum

Kurikulum memiliki 3 (tiga) konsep yang yang diperhatikan, sebagai berikut.

1. Sebagai Substansi

Kurikulum dianggap sebagai suatu rencana kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik di sekolah,sehingga menjadi perangkat tujuan yang ingin dicapai.

2. Sebagai Sistem

Kurikulum merupakan bagian dari sistem pendidikan yang berlaku, yaitu terdiri dari struktur personalia dan prosedur kerja tentang cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, serta menyempurnakannya.

3. Sebagai Bidang Studi

Kurikulum memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum beserta sistemnya.

Komponen Kurikulum

Kurikulum terdiri dari empat komponen, sebagai berikut.

1. Objective (tujuan)

Maksud dari tujuan adalah tujuan pendidikan yang tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

2. Knowledges (materi)

Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung di dalamnya. Penyusunannya tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang pendidikan juga beberapa aspek.

Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan dunia kerja, dinamika perkembangan global, persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)

Interaksi belajar dan mengajar di sekolah antara siswa juga guru menunjang keberhasilan kurikulum. Sistem pengajaran, penyampaian materi, keberadaan praktikum, bimbingan, serta penyuluhan dibutuhkan untuk membentu siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

4. Evaluation (penilaian)

Penilaian berfungsi sebagai gambaran ketercapaian tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke lingkungan pendidikan. Dengan adanya penilaian, diharapkan mendapat sistem pengajaran yang lebih baik.

Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Kurikulum bersifat dinamis, menyesuaikan dengan perkembangan jaman, sehingga tidak mengherankan jika di Indonesia mengalami pergantian dari masa ke masa.

Berikut ini perkembangan kurikulum di Indonesia.

1. Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947, menekankan pada pembentukan karakter masyarakat Indonesia sebagai manusia yang merdeka dan berdaulat.

2. Kurikulum Rentjana Pelajaran Terurai 1952, mulai menerapkan seorang guru mengajarkan satu mata pelajaran.

3. Pada tahun 1964, pemerintah kembali mnyempurnakan dengan penekanan pada program Pancawardhana (pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan, dan jasmani).

3. Pada tahun 1968, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan kembali yang menekankan pada pembentukan manusia Pancasila sejati.

4. Pada tahun 1975, menggantikan kurikulum 1968, terkenal dengan sebutan satuan pelajaran yang maksudnya adalah rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

5. Kurikulum mengalami pembaharuan di tahun 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, dan yang terakhir di tahun 2013.

Kurikulum 2013 atau  K13 menitik beratkan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Perubahan bukan hanya terdapat pada cara penilaian dan penyajian nilai tersebut, tetapi juga pada materi pembelajaran.

Demikian fungsi kurikulum, tujuan, konsep, dan perkembangannya. Semoga bermanfaat.***

Tinggalkan Balasan