Kritik Sastra : Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, dan Jenisnya

Diposting pada

Kritik Sastra : Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, dan Jenisnya

Gatrailmu.com. Kritik sastra merupakan bidang studi sastra untuk menghakimi karya sastra, untuk memberi penilaian dan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra. 

Dilansir dari Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018), kritik pada umumnya bersifat eksplisit yang bertugas membongkar suatu hal untuk menjelaskan semuanya.

Kritik sastra adalah ulasan atau tulisan yang merespons sebuah karya sastra dan tidak hanya membahas tentang segi kekurangan, tapi juga tentang kelebihannya.

Karya sastra secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu drama, puisi, dan prosa. Jadi, kritik sastra mengulas lebih dalam di antara ketiga jenis karya tersebut.

Baca : Pengertian Karya Sastra, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Selain memiliki ilmu dan wawasan yang luas, kritikus sastra juga harus mampu memiliki pemikiran dan paham-paham filsafat.

Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki pemikiran dan paham-paham filsafat tentang pandangan hidup yang terdapat di dalam suatu karya sastra.

Hal ini karena suatu karya sastra juga harus sesuai dengan fakta yang menjelaskan mengenai alasan-alasan dan bukti-bukti yang berpegang pada kebenaran, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ciri Kritik Sastra

Kritik Sastra

Sebuah kritik sastra mempunyai beberapa ciri, antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan tanggapan terhadap objek kajian (hasil karya sastra)

2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra

3. Bersifat objektif

4.  Memberikan solusi atau kritik-konstruktif

5. Tidak menduga-duga

6. Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide.

Fungsi Kritik Sastra

Penciptaan kritik sastra terhadap suatu karya sastra tentu tak lepas dari fungsinya. Adapun fungsi utama kritik sastra digolongkan menjadi dua, yaitu  (1) bagi pembaca dan (2) bagi pengarang atau penyair.

Fungsi Kritik Sastra Bagi Pembaca

1. Membantu memahami suatu karya sastra.

2. Menunjukkan keindahan atau estetika yang terdapat di dalam suatu karya sastra.

3. Menunjukkan parameter atau ukuran dalam menilai suatu karya sastra.

4. Menunjukkan nilai-nilai, misalnya menggambil pesan moral yang dalam sebuah karya sastra.

Fungsi Kritik Sastra Bagi Pengarang

1. Mengetahui kekurangan dan juga kelemahan karya.

2. Mengetahui kelebihan karya.

3. Mengetahui masalah-masalah yang mungkin akan menjadikan tema di dalam sebuah tulisan.

Struktur Kritik Sastra

Seorang penulis kritik sastra menggunakan analisis, yaitu berdasaarkan pengetahuan, teori, atau disiplin ilmu tertentu. Secara umum, struktur kritik adalah sebagai berikut.

1. Tesis

Tesis, yaitu pernyataan pendapat, tanggapan, atau komentar atas suatu hal. Komentar tersebut akan berkaitan dengan teori yang akan diperkuat pada bagian argumen. Penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang dibahas.

2. Argumentasi

Di dalam argumentasi bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yaitu dapat berupa pertanyaan umum/data hasil analisis, teori, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

3. Penegasan ulang

Mengungkapkan kembali tanggapan terhadap suatu objek atau subjek. Tanggapan tersebut dapat berupa pujian, penilaian baik buruk, koreksi, atau saran.

Struktur Kritik Sastra

Kritik sangat erat dengan teori dan metode analisis. Dalam perkembangannya struktur kritik harus menyesuaikan objek atau subjek pembahasan. Kritik paling ketat strukturnya biasa terdapat dalam dunia akademik. Denagn demikian, struktur penulisannya harus sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah.

Berikut struktur kritik sastra.

1. Judul kritik

2. Judul karya karya sastra

3. Penggunaan teori

4. Pembahasan karya menggunakan teori dengan mengungkapkan kelemahan dan kelebihan suatu karya.

5. Penutup berisi rangkuman dan pembahasan

Jenis-Jenis Kritik Sastra

Jenis kritik sastra diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan bentuk: kritik teoritis dan kritik terapan

a. Kritik teoritis

Kritik teoritis yaitu kritik sastra yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra maupun penerapan “kriteria” (standar atau norma) untuk menilai karya sastra dan pengarangnya.

b. Kritik terapan

Kritik terapan merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulisnya. Misalnya buku Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei Jilid II (1962) yang mengkritik sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan pelaksanaan: kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik.

a. Kritik judisial

Kritik judikal, yaitu kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokonya, organisasinya, teknik serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan individu kritikus atas dasar standar umum tentang kehebatan karya sastra.

b. Kritik induktif

Kritik induktif merupakan kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala alam secara objektif tanpa menggunakan standar tetap di luar dirinya.

c. Kritik impresionistik

Kritik impresionistik adalah kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata dan sifat yang terasa dalam bagian khusus karya sastra dan menyatakan tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan langsung oleh karya sastra.

3. Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra: kritik mimetik, kritik pragmatis, kritik ekspresif, dan kritik objektif.

a. Kritik mimetik

Kritik mimetik adalah kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik ini cenderung mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam menangkap gambaran kehidupan yang dijadikan suatu objek.

b. Kritik pragmatik

Kritik pragmatik, yaitu kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra disusun untuk mencapai efek tertentu kepada pembaca, seperti efek kesenangan, estetika, pendidikan dan sebagainya. Model kritik ini cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut.

c. Kritik ekspresif

Kritik ekspresif adalah kritik yang menekankan kepada kebolehan penulis dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra. Kritik ini cenderung menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan pencurahan, kesejatian, atau visi penyair yang secara sadar atau tidak tercermin dalam karya tersebut.

d. Kritik objektif

Kritik objektif, yaitu kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalah karya yang mandiri. Karya ini menekankan pada unsur intrinsik.

Demikian pengertian kritik sastra, ciri, fungsi, struktur, dan jenisnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan