Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi, dan Contohnya

Diposting pada

Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi, dan Contohnya

Gatrailmu.com. Bahasa memang memiliki berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, kita bisa berinteraksi dan berkomunikasi.

Bahasa juga sangat beragam, ada yang makna sama, pelafalan dan ejaannya sama, dan ada juga yang ejaannya sama, tetapi makna dan tulisannya berbeda. 

Baca : Antonim atau Lawan Kata, Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Salah satu bentuk bahasa adalah homonim, homofon, homograf , dan polisemi. Berikut ini penjelasan dari keempat bentuk bahasa tersebut. 

Homonim

Homonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang berbeda tetapi lafal dan ejaannya sama. Jika ditinjau secara etimologis, homofon merupakan serapan dari bahasa Inggris homonym. 

Kata homonim berasal dari bahasa Yunani, homos yang berarti sama dan onyma yang berarti nama. Kedua kata tersebut (homo dan onyma) menghasilkan gabungan kata homonymos yang berarti mempunyai nama yang sama.

Seiring berjalannya waktu, kata homonymos kemudian berkembang menjadi homonymon dan melalui penyerapan  dalam bahasa latin menjadi homonymum.

Sedangkan menurut KBBI, homonim yaitu kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama, tetapi memiliki makna berbeda. Hal ini karena kata tersebut sejatinya berasal dari sumber yang berlainan.

Contoh Kata Homonim

Supaya lebih paham, berikut adalah beberapa contoh homonim.

1. Rapat (dekat sekali/tidak renggang) – Rapat (pertemuan untuk membicarakan sesuatu)

Setelah selesai menggunakan, jangan lupa kerannya tutup lagi dengan rapat.
Para panitia sedang mengadakan rapatuntuk persiapan lomba.

2. Salam (sapaan) – Salam (jenis tanaman)

Rika menitipkan salam untuk Rani.
Daun salam berfungsi untuk menambahkan cita rasa pada masakan.

3. Buku (kitab) – Buku (tempat pertemuan dua ruas)

Nisa suka membaca buku yang bertema bisnis.
Buku merupakan bagian yang paling keras pada tebu.

4. Jangka (rentang waktu) – jangka (alat ukur)

Misya mengukur diameter tutup botol dengan jangka
Jangka waktu peminjaman buku di perpustakaan adalah satu minggu.

Homofon

Seperti halnya dengan homonim, kata homofon juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu homos yang berarti ‘sama’ dan phone yang berarti ‘suara atau ucapan’.

Kedua kata tersebut bergabung menjadi homophonos yang berarti “berbicara dalam bahasa yang sama; terdengar serempak; dengan suara atau nada yang sama.” 

Jika homonim memiliki lafal dan ejaan yang sama, beda lagi dengan homofon. Kata homofon hanya memiliki persamaan lafal, sedangkan ejaan dan maknanya berbeda. Menurut KBBI, arti homofon yaitu kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tapi berbeda ejaan dan maknanya.

Contoh Homofon

Berikut ini adalah contoh homofon.

1. Sangsi (ragu-ragu) – Sanksi (hukuman)

Aku masih sangsidengan berita itu.
Jika ada murid yang melanggar peraturan akan diberi 

2. Bang (sapaan untuk kakak laki-laki) – Bank (badan usaha dibidang keuangan)

BangRiki adalah kakak dari Rika.
Mawar rutin menabung di banksetiap awal bulan.

Homograf

Homograf berkebalikan dengan homofon. Jika kata homofon memiliki pelafalan yang sama tapi ejaannya berbeda, sedangkan kata homograf memiliki persamaan dalam hal ejaan tapi pelafalannya berbeda.

Jika ditinjau secara etimologis, kata homograf ternyata juga berasal dari Bahasa Yunani, yaitu homos yang berarti ‘sama’ dan grapho yang berarti ‘sesuatu yang tertulis’. Kedua kata tersebut digabungkan menjadi homographos yang berarti dari ‘huruf yang sama’.

Menurut KBBI, homograf adalah kata yang mempunyai persamaan ejaan dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contoh dari homograf adalah ‘teras’ (têras) yang berarti ‘inti kayu’ dan teras (tèras) yang berarti ‘bagian rumah’

Contoh Homograf

Berikut ini adalah contoh lain dari homofon.

1. Keset /kèsèt/ (pengesat kaki) – keset /kêsèt/ (malas)

Keset di rumahku berwarna biru.
Aku paling keset jika diminta untuk mencabuti rumput.

2. Apel /apèl/ (upacara) – Apel /apêl/ (jenis buah)

Setiap pagi, semua karyawan wajib untuk mengikuti apel.
Buah apel adalah buah kesukaanku.

Polisemi

Berdasarkan tinjauan etimologis, kata polisemi berasal dari bahasa Yunani poly yang berarti ‘banyak’ dan sema yang berarti.  Keduanya digabung menjadi polysemos yang berarti ‘dari banyak arti’.

Pada abad pertengahan, Polysemos diserap ke dalam bahasa latin menjadi polysemus yang kemudian pada tahun 1900 diserap juga ke dalam bahasa inggris menjadi polysemy. Menurut KBBI, arti polisemi yaitu bentuk bahasa, baik itu kata, frasa, atau yang lainnya, yang mempunyai makna lebih dari satu.

Contoh Polisemi

Berikut adalah contoh polisemi.

1. Darah (cairan terdiri dari plasma) – Darah (bakat)

PMI kehabisan stok darah
Aktris itu memiliki darahseni yang kental.
Daun (bagian tanaman yang berhelai-helai) – Daun (bagian barang yang tipis dan lebar)

2. Rini memetik daun pepaya untuk dimasak.

Rumahku memiliki daun pintu berwarna cokelat.

Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi

Berikut ini diberikan tabel perbedaan homonim, homofon, homograf, dan polisemi supaya lebih paham mengenai perbedaan keempat ragam bahasa tersebut.

perbedaan homonim, homofon, homograf, dan polisemi

Demikian perbedaan homonim, homofon, homograf, polisemi, dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan